SURABAYA, KOMPAS — Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali mengingatkan warga kota itu agar tidak lagi membuang sampah sembarangan. Hal ini menyusul masih ada warga yang membuang sampah, terutama ke saluran air. Akibat perilaku itu, beberapa saluran dipenuhi sampah sehingga berpotensi menyebabkan banjir.
Hal ini diungkapkan Risma saat Pesta Cak Koen 2018 di Taman Surya Balai Kota, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (16/12/2018). Dari temuan Risma di sejumlah kawasan di Surabaya yang dilanda banjir beberapa waktu lalu, masih banyak saluran air yang dipenuhi sampah.
Bukan hanya sampah plastik berukuran kecil, melainkan pula sampah berukuran besar seperti kasur. Kondisi itu menyumbat saluran air sehingga menyebabkan banjir. ”Tolong warga jangan lagi buang sampah sembarangan, sekecil apa pun,” kata Risma.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya Ery Cahyadi menjelaskan, dari beberapa hasil temuan di lapangan, banjir disebabkan oleh sampah yang menumpuk di saluran. Hal ini, misalnya, terjadi di kawasan Banyu Urip dan Simo Gunung Keramat.
Aliran air di saluran di kedua kawasan itu terhambat karena adanya kasur yang masuk di saluran. Akibatnya, saat curah hujan tinggi, air meluap sehingga terjadi banjir.
Menurut Ery, pemerintah kota tidak bisa bekerja sendiri tanpa sinergi dengan masyarakat untuk mewujudkan lingkungan yang bersih dan nyaman. Karena itu, pihaknya pun berpesan kepada seluruh warga Surabaya agar mau bersama-sama menjaga kebersihan kota.
”Saya berharap betul kepada masyarakat Surabaya agar jangan membuang sampah ke saluran air. Pemerintah kota tidak bisa bekerja sendiri tanpa sinergi dengan masyarakat untuk kebersihan Surabaya,” kata Ery.
Apresiasi pekerja
Pesta Cak Koen yang dihadiri Risma, Minggu, merupakan wujud apresiasi kepada para pekerja lapangan, seperti petugas kebersihan dan taman, yang selama ini telah bekerja keras dan tidak kenal lelah untuk ”Kota Pahlawan”.
Biasanya, Pesta Cak Koen diadakan setelah penghargaan Adipura. Namun, karena tahun ini penghargaan Adipura diundur, Pemkot Surabaya memilih untuk menyelenggarakan lebih dulu acara yang telah dinantikan para pekerja tersebut.
Pada kesempatan itu, Risma juga memotivasi para pekerja lapangan agar tidak tergoda dengan narkoba. Jika terbukti menggunakan narkoba, pihaknya akan memberi langkah tegas. ”Semua petugas tolong jangan sekali-kali tergoda dengan narkoba. Tidak ada yang namanya narkoba itu bisa bikin kuat dan sehat,” ujarnya.
Selain itu, wali kota perempuan pertama di Surabaya itu juga berpesan kepada para petugas lapangan agar tetap menjaga semangat kerja. Semangat kerja akan menjadi jalan bagi para petugas lapangan untuk bisa membawa anak-anak mereka menjadi lebih baik.
Menurut dia, semua orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk sukses dan mengubah hidup menjadi lebih baik. ”Banyak di antara anak-anak petugas lapangan yang berhasil dan sukses. Semua diberikan kesempatan yang sama. Anak tukang sapu ataupun tukang taman juga berhak untuk sukses,” katanya.
Pada kesempatan itu, Pemkot Surabaya juga menerima hibah dari Bank Mandiri berupa satu ekskavator dan dump truck. Hibah itu diserahkan oleh Regional CEO 8 Jawa 3 Bank Mandiri Surabaya R Erwan Djoko Hermawan yang diterima langsung oleh Risma.
Risma pun menyambut baik bantuan hibah dari bank milik pemerintah ini. ”Saya berterima kasih kepada Bank Mandiri. Alat ini sangat bermanfaat untuk kami Surabaya,” katanya.