Seruan dari Laut
Sulit untuk tidak membawa serta isu pencemaran lingkungan dalam film ”Aquaman”. Isu ini cukup kentara diselipkan pada kisah tentang Arthur Curry yang memenuhi takdirnya sebagai pelindung lautan. Namun, ”Aquaman” tidaklah muram. Pemandangan Kerajaan Atlantis yang cantik memanjakan mata.
Karakter pahlawan super dari DC Comics ini muncul untuk ketiga kalinya di layar lebar setelah Batman v Superman: Dawn of Justice (2016) dan Justice League (2017). Masih menampilkan Jason Momoa sebagai bintang utama, Aquaman mengetengahkan perjalanan Arthur Curry sejak orangtuanya bertemu sampai dia menjadi raja Atlantis.
Di tangan sutradara James Wan, Aquaman menunjukkan sisi yang makin terang bagi film-film DC Comics yang sebelumnya serba gelap. Penyampaian cerita yang ringan, diwarnai dengan suguhan visual spektakuler, menjadi kekuatan Aquaman.
Di tengah badai yang mengamuk, penjaga mercusuar, Thomas Curry (Temuera Morrison) menyelamatkan sosok perempuan berbaju keperakan yang terdampar tak sadarkan diri di antara karang dengan trisula di sisinya. Dari situlah kisah cinta Atlanna (Nicole Kidman), ratu Atlantis, dengan manusia dimulai hingga lahirlah Arthur, yang dinamai seperti nama badai.
Atlanna rupanya melarikan diri dari perjodohan dengan raja lautan, tetapi kemudian terpaksa kembali ke Atlantis dan menikah. Arthur kecil tumbuh menjadi bahan olok-olokan karena bisa berbicara dengan ikan.
Kisah melompat saat Arthur (Jason Momoa) dewasa dan telah terlatih kemampuannya berkat tempaan Nuidis Vulko (Willem Dafoe), penasihat Atlantis. Dia menyelamatkan sebuah kapal selam dari pembajakan yang dipimpin David Kane (Yahya Abdul-Mateen II) dan ayahnya. Kane nantinya menjadi musuh bebuyutan Aquaman yang dikenal dengan nama Black Manta.
Lalu muncullah Mera (Amber Heard), putri Raja Nereus (Dolph Lundgren) dari Atlantis, yang mengungkapkan bahwa tanggung jawab besar menanti Arthur untuk menyelamatkan daratan dan lautan dari perang yang akan dikobarkan saudara tirinya, Orm (Patrick Wilson). Arthur menolak mengklaim takhta Atlantis karena mereka telah membunuh ibunya.
Namun, saat terjadi gelombang besar dari laut yang menerjang daratan beserta segala macam sampah dan kerusakan, akhirnya Arthur bersedia. Tantangan dan petualangan tentu menghadang upayanya mengklaim takhta Atlantis serta menyelamatkan dua dunia.
Tak ada kejutan
Cerita Aquaman yang ditulis Geoff Johns, James Wan, dan Will Beall mudah diikuti dan ditebak. Kisah berjalan maju dengan sedikit kilas balik saat Arthur berlatih keras bersama Vulko. Pada beberapa bagian, cerita dan dialog terasa berpanjang-panjang sehingga film berdurasi 147 menit itu terasa lebih lama. Nyaris tidak ada kejutan atau puntiran cerita dalam Aquaman.
Jason Momoa tampil menawan dengan perawakan tinggi besar, rambut gondrong, suara yang dalam, tato di sekujur badannya yang mirip sisik ikan, berikut matanya yang bisa berubah kuning cemerlang. Meski berpenampilan sangar, karakter Arthur dan alter egonya justru segar karena humoris.
Kelakar-kelakarnya berhasil memantik tawa. Karakter semacam itu sebelumnya telah muncul dalam Justice League ketika dia direkrut Bruce Wayne alias Batman untuk mengalahkan Steppenwolf.
Aksi dalam Aquaman juga cukup menyenangkan ditonton. Selain Momoa, kita bisa melihat Kidman bertarung dengan mengayunkan trisula. Begitu juga Dafoe yang ditampilkan lebih muda, tanpa kerutan di wajah, dalam adegan melatih Arthur. Dia tampak mahir memainkan trisula dan aksi bela diri lainnya.
Yang paling mengesankan dari Aquaman adalah visual kehidupan bawah laut. Wan menggunakan efek visual yang mengubah persepsi tentang Kerajaan Atlantis yang dikenal tinggal reruntuhan menjadi demikian vibran oleh warna-warni yang berpendar dari segala elemennya.
Penonton dibawa bertulang di bawah laut menemui kelompok-kelompok dari tujuh samudra dengan ciri khas masing-masing. Orm memiliki pasukan dengan persenjataan canggih yang mengubah air menjadi plasma. Kendaraan perangnya berupa ikan hiu raksasa berikut pesawat canggih yang bentuknya menyerupai makhluk laut.
Raja Nereus, penguasa Xebel, menunggang kuda laut. Kaum Fisherman yang setengah ikan dan kaum Trench yang mengerikan dari laut dalam melengkapi penghuni laut. Suku Brine yang seperti kepiting digambarkan sebagai pesaing kuat yang tidak mau tunduk pada Orm.
Pertempuran laut menjadi medan laga yang luar biasa dengan pemandangan adu ikan, udang, kepiting, kuda laut, yang besar dan ganas, diselingi tembakan senjata yang mengeluarkan sinar. Situasinya barangkali mirip dengan ketika berada di akuarium raksasa, tetapi isinya gemuruh oleh pertarungan penghuninya.
Pencemaran
Film Aquaman tidak hanya menceritakan kisah tentang si pahlawan super, tetapi juga memanfaatkan momentum untuk menyoroti isu lingkungan hidup. Tentu masih lekat dalam ingatan kita tentang seekor paus sperma yang ditemukan mati di perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara, dengan perut berisi aneka sampah plastik dalam jumlah besar.
Cerita terbaru adalah ditemukannya bangkai penyu lekang di Pantai Congot, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, di antara sampah plastik dan potongan kayu yang berserakan. Penyu tersebut ditemukan mati di pantai dengan sebagian isi perutnya berupa sampah plastik yang terburai keluar.
Dalam film tersebut, Raja Orm mendeklarasikan perang terhadap daratan, salah satunya karena tingkah manusia yang selalu mengotori laut. Dalam kemarahannya, laut menumpahkan beragam jenis sampah, di antaranya ada puing-puing kapal selam, kembali ke darat lewat gelombang besar dan mematikan.
Bagi Orm, akibat tingkah laku itu, darat dan laut tidak mungkin berjalan seiring dengan harmonis. Meskipun demikian, berkat Aquaman, setidaknya kita punya harapan bahwa darat dan laut bisa tetap selaras.
Setelah menonton film ini, barangkali kita semua juga bisa menjadi ”Aquaman” dalam kehidupan nyata. Melindungi dua dunia, darat dan laut, dengan tidak mencemari laut.
Woohoo....