Angin Kencang Picu Penutupan Sementara Kebun Raya Bogor
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Karena dilanda angin kencang, pengelola Kebun Raya Bogor di Kota Bogor, Jawa Barat, menutup sementara kawasan itu dari kunjungan wisatawan sejak Minggu (16/12/2018) siang demi keamanan. Pengelola belum bisa memastikan kapan Kebun Raya Bogor bisa dikunjungi kembali.
”Sampai kapan ditutup, belum diputuskan. Ini manajemen sedang berdiskusi, dan prakiraan dari BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) bakal menjadi rujukan dalam mengambil keputusan,” ucap Ayi Doni Darussalam dari Humas Kebun Raya Bogor (KRB) saat dihubungi, Senin.
Menurut Doni, kondisi angin kencang memang sudah beberapa hari terjadi di Kota Bogor, tetapi dampak paling berat pada KRB baru terjadi hari Minggu. Saat itu, ranting sejumlah pohon patah dan satu pohon koleksi kebun raya berjenis palem setinggi lebih kurang 8 meter roboh.
Untungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pengelola salah satu kebun raya ini, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, pun akhirnya hari Minggu pukul 14.00 memutuskan KRB ditutup dari kunjungan untuk sementara waktu. Petugas keamanan kemudian berkeliling menyisir kebun raya untuk mengarahkan pengunjung yang masih berada di lokasi agar meninggalkan KRB.
Senin ini, pengunjung yang datang juga tidak boleh masuk ke KRB. Pengunjung yang sudah memesan tiket sejak jauh hari diperkenankan masuk, tetapi hanya sampai area aman di Museum Zoologi. Sejumlah petugas keamanan berjaga di museum itu agar tidak ada wisatawan yang lolos pengawasan dan keluar dari area yang diizinkan untuk kunjungan.
Kondisi pohon
Sementara itu, di dalam kebun raya, pengelola mengecek kondisi pohon-pohon yang ada, antara lain, dengan memanfaatkan alat sonic tomography. Dengan alat itu, pengelola bisa mengetahui kesehatan pohon sekaligus tingkat kerawanan tumbangnya. ”Bisa saja pohon secara kasatmata baik, tetapi di dalamnya keropos. Dengan alat itu bisa diketahui,” ujar Doni.
Selain dalam situasi khusus seperti sekarang, pengawas koleksi secara rutin juga memantau kondisi pohon di area-area sesuai tanggung jawab masing-masing. Jika terdapat pohon yang dinilai rawan tumbang, garis larangan melintas bakal dipasang agar pengunjung tidak lewat akses jalan yang dekat pohon itu.
Penutupan KRB karena kondisi cuaca bukan sekali ini dilakukan. Pada Oktober 2016, kebun raya ditutup karena angin kencang melanda dan mengakibatkan tiga pohon tumbang. Pada 11 Januari 2015, pohon tumbang menimpa pengunjung, menyebabkan 7 orang tewas dan 22 orang terluka.
Sebelumnya, BMKG melansir, wilayah Jakarta dan Tangerang, hingga 20 Desember, umumnya berawan dan hujan ringan pada pagi dan siang hari. Hujan ringan hingga sedang berpotensi terjadi pada sore hari. Adapun Bogor, Depok, dan Bekasi pada siang dan sore hari berpotensi terjadi hujan dengan intensitas lebat.