PADANG PARIAMAN, KOMPAS - Setelah sempat terputus, jalur utama Padang-Bukittinggi berfungsi kembali. Meski belum seluruhnya normal, kondisi ini membuat mobilitas lebih baik.
Jalur utama Padang-Bukittinggi kembali terhubung setelah jembatan darurat di Korong Pasar Usang, Nagari Kayu Tanam, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, mulai digunakan, Minggu (16/12/2018).
Namun, terkait lalu lintas dari arah Padang menuju Bukittinggi atau sebaliknya masih diberlakukan sistem buka tutup. Kendaraan yang melintas juga dibatasi dengan berat maksimal 12 ton.
”Hari ini jembatan resmi dibuka. Seharusnya target dari Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada Sabtu, tetapi tertunda 8 jam karena hujan lebat,” kata Kepala BPJN III Padang Aidil Fiqri, Minggu.
Senin pekan lalu, Sungai Batang Ulakan meluap setelah hujan lebat mengguyur Padang Pariaman dan memutus Jembatan Batang Kalu di Kayu Tanam. Akibatnya, jalur utama Padang-Bukittinggi, termasuk ke Pekanbaru, tidak bisa dilewati.
Arus lalu lintas pun dialihkan ke jalur alternatif, seperti Padang-Sicincin-Malalak, Padang-Pariaman-Lubuk Basung-Maninjau, dan Padang-Solok-Padang Panjang. Warga juga menggunakan jalur perkampungan di Kayu Tanam, tetapi tidak direkomendasikan kepolisian karena berupa jalan tanah berbatu, berlumpur, dan sempit.
Pembangunan
Pada Selasa pekan lalu dimulai pembangunan jembatan panel sepanjang 39 meter oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Padang dan selesai kemarin. Penyelesaian jembatan itu molor dari target yang disampaikan Menteri PPUPR Basuki Hadimuljono saat ke lokasi pembangunan pada Kamis lalu.
Setelah dibuka, tidak semua kendaraan diperbolehkan melintas, tetapi hanya kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk truk kecil. Selain itu, pihaknya juga membatasi berat kendaraan yang boleh melintas hingga beban maksimal 12 ton.
Setelah jembatan darurat selesai, BPJN III Padang akan membangun jembatan bailey. Begitu selesai, jembatan darurat akan dibongkar dan arus lalu lintas dialihkan ke jembatan bailey tersebut. Setelah jembatan darurat dibongkar, akan dimulai pengerjaan jembatan permanen.
Basuki sebelumnya mengatakan, pelaksana proyek adalah kontraktor lokal. Bahan baku juga dari lokal. Ditargetkan, jembatan permanen yang bisa bertahan hingga 100 tahun selesai dibangun enam bulan ke depan.
Pembukaan jembatan diawali dengan doa bersama tim BPJN III, kepolisian, dan warga. Sebelum dibuka, pengguna jalan yang mendapat informasi jembatan darurat siap digunakan terlihat sudah mengantre.
Setelah itu, kendaraan diperbolehkan melintas, baik roda dua maupun roda empat, dimulai dari arah Bukittinggi menuju Padang. Setelah itu dari arah Padang menuju Bukittinggi.
Petugas Kepolisian Resor Padang Pariaman memberlakukan sistem buka tutup karena jembatan satu lajur dan hanya memuat satu kendaraan roda empat.
Beberapa truk besar juga turut mengantre, tetapi ketika akan melintasi jembatan dilarang petugas dan diminta berputar arah. (ZAK)