JAKARTA, KOMPAS — Tim gabungan Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Tentara Nasional Indonesia belum dapat mengungkap pelaku perusakan Markas Kepolisian Sektor Ciracas, Jakarta Timur. Tim tidak ingin gegabah menuduh pihak tertentu sebagai pelaku aksi itu. Tim berjanji menjelaskan kasus ini secara transparan kepada publik.
”Penyelidikan masih terus berlangsung. Masyarakat agar memberikan kepercayaan (kepada tim) karena kami ingin transparan. Harap sabar karena butuh waktu. Ini seperti mencari jarum, daripada salah lalu dituntut orang,” kata Kepala Penerangan Kodam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi, Minggu (16/12/2018), di Jakarta.
Sejak hari pertama insiden perusakan, kata Kristomei, video dan foto perusakan disebarkan kepada para komandan satuan TNI di Jakarta untuk mengidentifikasi pelaku. Upaya ini dilakukan dengan hati-hati, perlu ketelitian mengidentifikasi massa.
”Dari jajaran Kodam Jaya sudah melapor kepada Panglima, belum ada (keterlibatan anggota Kodam Jaya). Tidak tahu kalau jajaran lain. Harus benar-benar dicek, itu pun kalau pelakunya TNI. Bagaimana kalau pelakunya ormas yang berambut cepak,” ucapnya.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengungkapkan hal senada terkait dengan perkembangan penyelidikan tim gabungan. ”Belum ada (perkembangan),” ujarnya.
Sebelumnya, tim gabungan menangkap lima tersangka pengeroyokan Kapten Komarudin dan Pratu Rivonanda di tempat parkir pertokoan Arundina di Cibubur.
Sementara itu, perbaikan gedung Markas Polsek Ciracas, Jakarta Timur, terus berlangsung. Perbaikan berlangsung dari pagi hingga malam. Sebelumnya, sebagian gedung dan fasilitas dirusak massa, Selasa (11/12/2018) malam. Perusakan ini diduga buntut dari pengeroyokan anggota TNI oleh juru parkir.
Hingga Minggu (16/12/2018) malam, beberapa tukang terlihat mengerjakan bagian atap gedung Markas Polsek Ciracas. Dua pikap datang mengangkut fasilitas perkantoran, seperti kursi beroda, sofa, meja, dan lemari.
Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Yoyon Tony Surya Putra mengatakan, perbaikan gedung hampir selesai. Yoyon belum bisa memastikan kapan perbaikan selesai. Yoyon menambahkan, pelayanan masyarakat sudah berlangsung normal sejak Kamis (13/12/2018). Warga sudah bisa membuat surat keterangan catatan kepolisian, surat kehilangan, dan layanan pengaduan masyarakat. (Yola Sastra)