”Kompas” Raih Penghargaan Indonesian Migrant Workers Award 2018
Oleh
Cornelius Helmy
·2 menit baca
SUKABUMI, KOMPAS — Harian Kompas menerima penghargaan Indonesian Migrant Workers Award 2018 dari Kementerian Tenaga Kerja. Kompas dinobatkan sebagai media yang memberikan perhatian lebih untuk tata kelola pekerja migran yang lebih baik.
Bertepatan dengan Hari Migran Internasional, penghargaan ini diberikan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (18/12/2018). Bersama Kompas, penghargaan lainnya diberikan kepada detik.com sebagai perwakilan media daring serta TVRI dari televisi.
Selain itu, penghargaan itu juga diberikan kepada tujuh pemerintah daerah, swasta, dan mantan pekerja migran. Mereka menjadi contoh ideal dalam memberdayakan sumber daya manusia Indonesia yang unggul di dalam dan luar negeri.
Kalla mengatakan, perhatian terhadap pekerja migran harus terus dilakukan banyak pihak. Hal itu diyakininya bakal membuat pekerja migran mampu mengeluarkan kemampuan terbaik menjadi pahlawan devisa bagi negara.
”Mulai dari pembekalan sebelum berangkat, perlindungan hukum, hingga pendampingan setelah bekerja di Tanah Air. Saat ini, banyak purnapekerja migran tangguh membuka lapangan kerja di negeri sendiri. Ini harus didukung menuju arah yang lebih baik,” katanya.
Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri mengatakan, beragam cara telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pekerja migran. Cara itu mulai dari rajin membekali kemampuan sebelum pergi hingga mengesahkan undang-undang bagi pekerja migran yang beberapa tahun sebelumnya mandek. Saat ini, jumlah tenaga kerja migran Indonesia mencapai 9 juta jiwa yang tersebar di banyak negara.
”Kami berharap ke depan pekerja migran semakin siap bekerja di negeri orang. Namun, besar harapan kita agar mereka terus memberikan kesempatan kerja bagi orang sekitar ketika kembali di Tanah Air,” katanya.