JAKARTA, KOMPAS — PT Kereta Api Indonesia menetapkan angkutan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 selama 18 hari, mulai 20 Desember 2018 sampai 6 Januari 2019. Penumpang pada periode itu diprediksi mencapai 5,3 juta orang.
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan, hingga Rabu (19/12/2018), total kursi yang dibeli penumpang mencapai 67 persen. Adapun kenaikan pembelian mencapai 2-3 persen per hari.
”Tambahan tempat duduk naik 4 persen dari 5,1 juta pada periode lalu,” ujar Edi seusai Apel Gelar Pasukan Natal 2018, Tahun Baru 2019, dan Bela Negara di Lapangan Stasiun Gambir, Jakarta.
Edi menyebutkan, pihaknya menyiagakan 444 lokomotif, satu lokomotif cadangan, 1.163 kereta, dan 218 kereta cadangan. Selain itu, ada 346 perjalanan reguler dan 48 perjalanan tambahan. Total kursi dari 48 perjalanan tambahan ialah 27.560 per harinya.
PT KAI juga menyediakan layanan kelas satu, yaitu luxury dan priority. Kelas luxury pada KA Argo Bromo Anggrek dengan 1.296 kursi, sedangkan kelas priority pada KA Argo Parahyangan dengan 4.320 kursi. ”Per 18 Desember, jumlah kursi untuk kelas luxury tersisa 32 persen, sedangkan kelas priority tersisa 35 persen,” kata Edi.
Sebanyak 6.172 petugas keamanan juga disiapkan untuk angkutan Natal dan tahun baru ini. Petugas terdiri dari 1.332 Polsuska (Polisi Khusus KA), 3.876 petugas keamanan, dan 950 aparat TNI/Polri.
Selain itu, 1.423 petugas disiapkan di titik-titik rawan bencana, seperti longsor dan banjir. KAI mewaspadai 305 titik rawan banjir, longsor, dan ambles di sepanjang jalur lintasan kereta api Jawa dan Sumatera.
Pada titik rawan akan dilakukan pengamanan. Selain itu, pengamanan juga dilakukan di lintasan resmi dan lintasan sebidang karena meningkatnya lalu lintas kereta. ”Pada titik rawan disiagakan alat material siaga. Alat tersebut berupa batu balas, bantalan rel, pasir, besi untuk jembatan, dan lainnya,” kata Edi.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, KAI telah siap untuk menyambut Natal dan tahun baru. Diperlukan kerja sama semua pemangku kepentingan untuk bersama-sama menjaga ketertiban demi kelancaran arus lalu lintas.
”Atur jadwal keberangkatan dan kepulangan dengan baik. Gunakan fasilitas yang tersedia untuk mendapatkan kursi di kereta. Saya berharap tidak ada kendala dan semua dapat berjalan lancar,” ujar Budi. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)