Ma\'ruf Amin Ingin Ambil Suara Sekaligus Gagasan Milenial
Oleh
PRADIPTA PANDU
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Calon wakil presiden Ma’ruf Amin menyatakan ingin meraih suara kaum milenial yang merupakan salah satu segmentasi pemilih terbesar dalam Pemilu Presiden 2019. Namun, ia menegaskan, tidak hanya ingin meraih suara milenial, tetapi juga mengambil ide dan gagasan mereka untuk dituangkan dalam program kerja pemerintahan.
Hal itu disampaikan Ma’ruf saat memberikan pengarahan kepada Relawan Milenial Jokowi-Ma’ruf di Rumah Situbondo, Jakarta, Kamis (20/12/2018). Dalam kesempatan tersebut, Ma’ruf menyampaikan bahwa peran generasi milenial atau generasi berusia 17-40 tahun sangat penting untuk melanjutkan estafet pembangunan di Indonesia.
”Milenial bagi tim Jokowi-Ma’ruf itu tidak hanya diperas tenaga dan dijadikan alat untuk memenangi Pilpres 2019, tetapi kami juga mengajak mereka untuk berdiskusi, menyampaikan gagasan, dan pikiran yang nantinya dijadikan kebijakan di dalam pemerintahan,” ujar Ma’ruf.
Ma’ruf mengemukakan, generasi milenial akan merasa senang dan dihargai keberadaannya dengan mengajak mereka berdiskusi dan menyumbangkan gagasan. Hal itu sejalan dengan komitmen Jokowi-Ma’ruf yang ingin menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang kuat dan profesional lewat generasi milenial.
”Potensi negara kita ini ada di SDM dan remaja-remajanya. Sumber daya alam (SDA) kita itu besar dan punya banyak komoditas yang dapat dimanfaatkan. Tetapi, semua itu akan sia-sia jika SDM-nya tidak siap untuk mengelolanya,” ungkap Ma\'ruf.
Ketua Relawan Milenial Jokowi-Ma”ruf, Misbah, mengatakan, komunitas sukarelawan ini telah terbentuk di 22 provinsi. Mayoritas sukarelawan berlatar belakang mahasiswa dan komunitas hobi, seperti motor dan fotografi.
”Saat ini, ada 14 komunitas yang bergabung. Kemarin ada masukan untuk menarik milenial dari latar belakang lainnya, seperti milenial yang baru lulus SMA tetapi belum melanjutkan kuliah,” ujar Misbah.
Agar menambah soliditas, Relawan Milenial Jokowi-Ma’ruf hari ini dan Jumat (21/12/018) mengadakan rapat kerja nasional di Jakarta. Nantinya, sukarelawan akan mendapat pembekalan dari Komisi Pemilihan Umum, Badan Pengawas Pemilu, dan tokoh dari Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf.
Selain itu, sukarelawan milenial juga akan berkonsolidasi dan merumuskan strategi untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf. Sukarelawan juga akan menyusun program kerja, pikiran, ide, dan gagasan yang nantinya akan diimplementasikan pemerintahan Jokowi-Ma’ruf jika terpilih dalam Pilpres 2019.
”Harus ada langkah konkret dari milenial, seperti mengadakan festival dan diskusi publik. Yang terpenting remaja ini harus tampil karena sekarang sudah masuk menjadi tim pemenangan TKN,” kata Ma’ruf.
Ma’ruf mengingatkan, dalam berkampanye nanti, sukarelawan milenial Jokowi-Ma’ruf dilarang menebar fitnah dan kebencian atau menyebarkan berita bohong (hoaks). Menurut dia, kampanye dengan cara kotor itu berpotensi memecah belah persatuan.
”Keutuhan negara tetap nomor satu. Kami ingin menang, tetapi jangan mengorbankan keutuhan negara,” katanya.