UNGARAN, KOMPAS - Hingga Jumat (21/12/2018), harga cabai rawit merah di Semarang, Jawa Tengah, dan sekitarnya tinggi, yakni Rp 50.000 per kilogram, atau naik sekitar 38 persen dalam dua hari terakhir. Kendati demikian, Pemerintah Provinsi Jateng memastikan ketersediaan dan pasokan.
Berdasarkan pantauan di sejumlah pasar seperti di Pasar Bandarjo, Ungaran, Kabupaten Semarang dan Pasar Gunungpati, Kota Semarang, harga merata, berkisar Rp 50.000-Rp 51.000 per kilogram (kg). Sejumlah pedagang pun tak berani memasok terlalu banyak karena khawatir tidak laku.
Wati (63), pedagang di Pasar Bandarjo, mengatakan, harga cabai rawit merah atau cabai rawit setan terus merangkak dalam beberapa hari terakhir. "Memang yang paling terasa dua hari terakhir ini. Kebanyakan hanya membeli seperempat kg saja, karena harga mahal," katanya.
Sementara itu, Sri (58), pedagang di Pasar Gunungpati, menuturkan, pada Rabu (19/12), harga cabai rawit masih berkisar Rp 35.000-Rp 36.000 per kg. Kemudian, dua kali melonjak, yakni Rp 7.000 pada Kamis, lalu naik lagi Rp 7.000 pada Jumat. Dia menjual dengan harga Rp 13.500 per kg.
Berdasarkan data di Sistem Informasi Harga dan Produksi Komoditas (SiHati) Jateng, pada Jumat (14/12) atau pekan lalu, harga cabai rawit merah di Kota Semarang masih Rp 26.000 per kg. Namun, secara bertahap terus naik, hingga pada Jumat (21/12) terdata Rp 43.600 per kg.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Suryo Banendro, di sela-sela Rapat Koordinasi Pengamanan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan pada Natal 2018 dan Tahun Baru 2019, mengatakan, cabai merupakan salah satu komoditas yang diwaspadai jelang Natal dan Tahun Baru.
Meski ada kenaikan harga, termasuk cabai rawit merah, Suryo menuturkan, pasokan hampir seluruh komoditas di Jateng aman. Hanya ada dua komoditas yang defisit, yakni kedelai dan gula produksi. Namun, ketersediaan di lapangan masih cukup memenuhi kebutuhan.
"Bulan November, inflasi di Jateng sebesar 0,24 persen. Angka itu lebih rendah dibandingkan periode sama 2016 dan 2017. Pantauan terus kami lakukan untuk memastikan pasokan cukup, distribusi lancar dan harga terkendali serta stabil pada Natal 2018 dan Tahun Baru 2019," ujar Suryo.
Kepala Pusat Distribusi dan Cadangan Pangan, Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian, Risfaheri, menambahkan, kenaikan harga cabai rawit merah masih dalam tahap wajar. Apalagi, dibandingkan periode sama tahun lalu, harga cenderung lebih rendah dan terkendali.
"Komoditas cabai merupakan hasil pertanian yang juga dipengaruhi kondisi cuaca. Memang, pada musim hujan, petani terkadang kesulitan panen. Namun cabai sifatnya bisa segera pulih, beda dengan produk ayam ternak misalnya, yang juga harus memikirkan ketersediaan pakan," ujar Risfaheri.
Suryo menuturkan, komoditas penyumbang inflasi pada November 2018 yakni harga bawang merah, beras, telur ayam, di samping bensin dan angkutan udara. Sementara penahan laju inflasi adalah turunnya harga semangka, bawang putih, kangkung, bayam, dan pepaya.