MEDAN, KOMPAS - Cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi hingga 22 Desember 2018. Pulau Sumatera menjadi salah satu wilayah dengan prediksi hujan lebat dan sangat lebat.
Dua dari tujuh korban hilang akibat banjir bandang di Desa Bongkaras dan Longkotan, Kecamatan Silima Pungga-Pungga, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, ditemukan meninggal, Kamis (20/12/2018). Pencarian korban terhadang kayu, batu, dan lumpur di sungai.
”Kami hanya bisa melakukan pencarian manual,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dairi Bahagia Ginting, yang dihubungi dari Medan, Sumut.
Dua korban yang ditemukan adalah Elfrida Sinaga (45) dan Bariun Sitorus (35). Elfrida ditemukan di sekitar lokasi awal di perladangan tepi sungai. Bariun ditemukan di Sungai Soraya, Kota Subulussalam, Aceh, sekitar 5 kilometer dari lokasi awal.
Banjir bandang menerjang Desa Bongkaras dan Longkotan pada Selasa (18/12) pukul 17.00 WIB. Banjir dan arus deras muncul dari hulu Sungai Aek Bongkaras menghantam permukiman dan areal pertanian. Tujuh warga yang sedang bertani hanyut.
Dua rumah, satu pabrik tahu, saluran irigasi, pipa air minum, dan lebih dari 100 hektar lahan pertanian rusak. Material banjir bandang yang menumpuk di jalan dan jembatan memutus akses menuju desa.
Ginting mengatakan, mereka masih fokus mencari korban. Tim SAR gabungan diperkuat sekitar 40 petugas dari BPBD Dairi, Polri, Basarnas, dan TNI. Tumpukan material di badan sungai dan perladangan didominasi kayu berdiameter 20-40 cm, dengan panjang kurang dari 5 meter, yang terbawa sungai dari gunung.
Menurut Ginting, tim menyisir sejauh 5 kilometer dari lokasi awal korban hilang. Pencarian dilakukan dengan pengamatan visual. Jika muncul dugaan ada korban, petugas menggali atau menggeser batang kayu secara manual. Pencarian dengan alat berat tidak memungkinkan.
Selain mencari korban, tim juga merelokasi warga dari permukiman di sekitar sungai. ”Hujan intensitas sedang hingga lebat masih terus turun. Kami merelokasi warga dengan mengurangi risiko bencana,” katanya.
Sementara itu, pencarian korban longsor di Desa Halado, Kecamatan Pintu Pohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir, dihentikan kemarin. Satu korban dinyatakan hilang, yakni Sutan Marpaung (35), yang tertimbun longsor susulan saat menolong korban lain.
Longsor di desa itu menimbun empat rumah dan badan Jalan Sigura-Gura, Rabu lalu. Sembilan orang ditemukan meninggal selama pencarian tujuh hari.
Koordinator Pos SAR Danau Toba Torang M Hutahaean mengatakan, korban hilang diperkirakan terbawa material longsor hingga bawah jurang sedalam 150 meter.
Prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, potensi cuaca ekstrem masih akan terjadi hingga 22 Desember 2018, di antaranya di Sumatera. (NSA)