Pemda Perlu Kreatif Ciptakan Pusat Pertumbuhan Baru
Oleh
Ferry Santoso
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Pemerintah daerah perlu kreatif menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti destinasi wisata, kawasan bisnis, atau kawasan industri, dengan adanya jalur jalan tol trans Jawa, termasuk nanti di jalan tol trans Sumatera. Dengan demikian, pemerataan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja dapat lebih meningkat di daerah.
"Pemda perlu kreatif menciptakan destinasi-destinasi baru, baik itu kawasan wisata, kawasan industri, kawasan bisnis dan perumahan," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Hariyadi Sukamdani di Jakarta, Jumat (21/12/2018), menanggapi mulai dioperasikannya jalan tol trans Jawa.
Seperti diberitakan, Presiden Joko Widodo meresmikan empat jalur tol di Jawa Timur dan tiga di Jawa Tengah. Peresmian dilakukan di dua tempat, yaitu simpang susun di kilometer 671 Bandar, Jombang, Jawa Timur dan di Jembatan Kalikuto di kilometer 393, Kendal, Jawa Tengah (Kompas, 21/12/2018).
Dari data yang ada, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat telah menyelesaikan 616 kilometer dari 1.150 kilometer jalan tol trans Jawa yang menghubungkan Merak-Banyuwangi. Kini, dari Merak hingga Grati, Pasuruan sepanjang 933 kilometer sudah tersambung. Ruas Pasuruan-Banyuwangi sepanjang 217 kilometer ditargetkan beroperasi pada 2021.
Hariyadi menilai, peran pemerintah daerah (Pemda) sangat besar dalam menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru, seperti kawasan wisata, kawasan industri, kawasan bisnis, termasuk sentra ekonomi kerakyatan. Untuk itu, pemda juga perlu membangun infrastruktur penunjang seperti jalan di kabupaten-kabupaten.
"Akses-akses jalan di kabupaten harus disiapkan," kata Hariyadi. Ia menilai investasi jalan tol trans Jawa memiliki nilai sangat tinggi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah. Pemda sebaiknya mendukung berbagai investasi di daerah dengan adanya jalan tol trans Jawa.
Hariyadi menambahkan, terkait jalan tol trans Sumatera, pemda-pemda juga perlu memiliki kreativitas dan aktif menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Jalan-jalan di Sumatera dinilai cukup padat untuk pengangkutan dan distribusi hasil produksi produk perkebunan dan pertanian serta produk lain.
Berdasarkan Peraturan Presiden No 117 Tahun 2015, pemerintah menugaskan BUMN PT Hutama Karya (Persero) untuk membangun 24 ruas jalan tol trans Sumatera sepanjang 2.770 kilometer dengan prioritas 8 ruas pertama sepanjang 650 kilometer yang ditargetkan beroperasi akhir 2019.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Ernovian G Ismy menilai pengoperasian jalan tol trans Jawa bermanfaat bagi pengangkutan bahan baku dan barang hasil produksi perusahaan tekstil dan produk teksil, termasuk pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) produk tekstil.
Menurut Ernovian, perusahaan TPT banyak terdapat di Jawa Tengah seperti Semarang, Solo, Boyolali, Tegal, dan Pekalongan. Pengoperasian jalan tol trans Jawa setidaknya dapat lebih memperlancar pendistribusian produk hasil industri.