JAKARTA, KOMPAS — Empat peserta acara pertemuan Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kesehatan Olahraga Nasional Kementerian Pemuda dan Olahraga dipastikan meninggal akibat diterjang tsunami yang melanda Pantai Pandeglang, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam. Sementara itu, 38 peserta lain dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan dan sejumlah 5 hingga 10 peserta lain masih belum terdata keberadaannya.
Agus Lesmana dari Staf Hubungan Masyarakat Kemenpora, saat dihubungi dari Jakarta, Minggu (23/12/2018), mengatakan, jenazah yang pertama kali ditemukan adalah anak pejabat Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dan Kesehatan Olahraga Nasional (PP-ITKON), Wahyudikoljo Anggono, yakni Rahmah Dina Salsabila (9). Selanjutnya, secara berturut ditemukan jenazah ahli pijat PP-ITKON, Umiyati (53); ahli pijat Beti Apridaningsih (51); dan ahli pijat Titi. Jenazah Rahmah sudah dimakamkan, sedangkan tiga orang lainnya sedang ditangani.
Selain korban meninggal, hingga Minggu pukul 19.00, terdata 38 korban luka ringan hingga berat. Mereka tersebar di empat lokasi, yakni 22 orang di klinik di kawasan Cipadu, 7 orang di Rumah Sakit Umum Daerah Berkah Pandeglang, 7 orang di Puskesmas Panimbang, 1 orang di klinik di kawasan Panimbang, dan 1 orang di Puskesmas Cigeulis. ”Enam korban luka sudah kembali ke rumahnya,” ujar Agus.
Sementara itu, 5 hingga 10 orang lainnya masih belum terdata keberadaannya. Agus menuturkan, tim evakuasi Kemenpora masih terus menyisir sejumlah tempat penampungan korban yang tersebar di sejumlah wilayah di sekitar Pandeglang. ”Setelah mengelilingi beberapa lokasi, sekarang kami sedang balik ke Puskesmas Panimbang untuk mencari lima orang yang belum terdeteksi,” katanya.
Sebelumnya, Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan, sekitar 50 orang yang terdiri dari pejabat dan staf PP-ITKON, mahasiswa magang, dan juga keluarga pejabat/staf ikut kegiatan pelatihan di kawasan Pandeglang pada 21-23 Desember 2018. Saat kejadian, mereka sedang berkumpul di Pantai Tanjung Lesung, Pandeglang.
Menurut informasi dari pejabat PP-ITKON, Edi Nurinda, saat pembagian hadiah di tengah acara itu tiba-tiba ombak besar datang dan menghantam rombongan. Sebagian orang tersapu ombak dan sebagian lainnya sempat menyelamatkan diri.
Kemenpora sudah mengerahkan tim evakuasi yang berangkat dari Jakarta pada Minggu pagi. Tim itu terdiri dari tiga mobil ambulans, satu mobil jenazah, dan tiga mobil penumpang. ”Selain tim medis, dokter, dan perawat, sejumlah staf lain dan anggota keluarga korban juga ikut berangkat ke lokasi kejadian,” kata Gatot.