Liverpool FC mengunci status ”juara natal” di Liga Inggris setelah melibas Wolverhampton Wanderers, 2-0. Juara Natal hampir selalu jadi juara di akhir musim Liga Inggris.
WOLVERHAMPTON, SABTU Fans Liverpool menyambut Natal tahun ini dengan riang gembira. ”The Reds” dinobatkan sebagai ”juara natal” di Liga Inggris, hal yang kali terakhir mereka alami lima dekade lalu setelah membekap Wolverhampton Wanderers 2-0, Sabtu (22/12/2018) dini hari WIB, di West Midlands.
Bukan tanpa alasan mereka sangat bergembira. Sejarah berkata, para juara di Liga Inggris musim-musim sebelumnya, seperti Manchester City, Chelsea, Leicester City, dan Manchester United, lebih dulu meraih status ”juara natal” sebelum akhirnya dikukuhkan sebagai kampiun pada akhir musim.
”Liverpool musim ini adalah kado terindah yang terus memberi ke kami. The Reds berada di puncak Liga Inggris pada hari Natal. Ini menjadi bensin yang membakar keyakinan kami dalam mengejar cawan suci (trofi juara Liga Inggris),” tulis Liverpool Echoe sentimentil.
Situs This Is Anfield bahkan menyebut The Reds musim ini adalah yang terbaik setelah generasi emas era 1980-an. Saat itu Liverpool merajai Liga Inggris, bahkan Eropa, dengan barisan pemain seperti Ian Rush dan Kenny Dalgish. Tujuh trofi juara Liga Inggris mereka kuasai pada dekade itu.
Berkat kemenangan 2-0 atas Wolverhampton, The Reds memuncaki Liga Inggris musim ini dengan keunggulan empat poin atas pesaing terberatnya, Manchester City. Namun, City bisa memangkas selisih poin itu menjadi satu jika menang atas Crystal Palace, semalam.
Kiprah The Reds musim ini memang menjanjikan. Mereka menjadi satu-satunya tim yang mampu bersaing sengit dengan City, favorit juara musim ini, berkat konsistensinya. Liverpool adalah satu-satunya tim yang belum terkalahkan di Liga Inggris musim ini. Mereka juga belum pernah kehilangan poin dari tim-tim ”big six” alias langganan enam besar Liga Inggris.
Meski serangan mereka tidak segarang musim lalu, The Reds musim ini punya kekuatan yang tak pernah terlihat sebelumnya, yaitu keseimbangan tim dan ketangguhan di lini bertahan. Pertahanan mereka adalah yang terbaik di Liga Inggris saat ini, yaitu hanya tujuh kali kebobolan dari 18 laga Liga Inggris yang telah berjalan.
Liverpool hanya butuh sekali lagi tidak kebobolan untuk menyamai rekor musim 1998-1999. Saat itu, gawang mereka tidak kebobolan pada 12 laga Liga Inggris. Menariknya, itulah kali terakhir mereka menjadi kampiun di Liga Inggris.
”Liverpool menunjukkan segala tanda untuk menjadi tim juara musim ini. Bagus dalam bertahan, tidak perlu tampil dalam kondisi terbaik untuk menang, dan kini bisa mengontrol jalannya laga,” ujar mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, di Sky Sports.
Waspada tergelincir
Meski demikian, Liverpool tak bisa jemawa setelah menjadi juara natal atau jelang akhir paruh musim. Sejarah memang berkata, 8 dari 10 juara Liga Inggris merupakan para juara natal seperti City musim lalu.
Penyimpangan itu hanya terjadi dua kali, yaitu pada musim 2008-2009 dan 2013-2014. Menariknya, dua kali kegagalan itu semuanya dilakukan Liverpool. Setengah dekade silam, The Reds sangat perkasa dan nyaris juara. Namun, trofi Liga Inggris yang lama didamba itu tergelincir pada akhir musim.
Manajer Liverpool Juergen Klopp mengakui beratnya tantangan timnya meraih trofi juara. Ia pun menilai juara natal bukan hal penting. ”Para juara di empat musim terakhir adalah para juara natal. Namun, apakah keempat musim ini seketat sekarang? Saat ini, tiga bahkan empat tim masih mampu (bersaing) juara,” ujarnya.
Sementara itu, Arsenal kembali ke jalur kemenangan setelah membekap Burnley FC, 3-1, di Liga Inggris, Sabtu malam. Dua gol Arsenal diciptakan striker Pierre-Emerick Aubameyang, pencetak gol terproduktif di Liga Inggris. (AFP/JON)