Komedi Problematika Keluarga
Problematika dalam kehidupan keluarga muda dihadirkan dalam kemasan drama tdan komedi lewat film Milly & Mamet (Ini Bukan Cinta dan Rangga). Kendati ada konflik, tawa membuat setiap persoalan dalam keluarga bisa dihadapi.
Milly dan Mamet merupakan spin-off seri Ada Apa dengan Cinta (AADC). Karakter keduanya berasal dari jagat Cinta dan Rangga, dua karakter utama AADC, tetapi kisah Milly dan Mamet berdiri sendiri, juga dalam rentang waktu tersendiri. Bagi yang belum pernah menonton AADC (2002) dan sekuelnya, AADC 2 (2016), tidak akan kesulitan mengikuti jalan ceritanya.
Penonton sedikit dibawa bernostalgia dengan kehadiran anggota geng, Cinta (Dian Sastrowardoyo), Karmen (Adinia Wirasti), dan Maura (Titi Kamal), dalam beberapa adegan. Mereka tampil membuka cerita saat digelar reuni SMA yang kemudian mempertemukan kembali Milly (Sissy Priscillia) dan Mamet (Dennis Adhiswara).
Di tangan sutradara Ernest Prakasa, nuansa komedi pada film ini terasa lebih kental dan berkesan. Milly & Mamet diperkaya oleh karakter baru di sekeliling mereka sebagai pendukung jalan cerita. Kemeriahan di layar hadir berkat sejumlah komika dengan segala celotehan ala stand up comedy yang hampir selalu memantik tawa.
Salah satu penyambung cerita Milly & Mamet dengan AADC adalah mobil tua milik Mamet yang dikira sudah ”dikiloin” alias dijual kiloan sebagai besi tua. Mobil itu dulu digunakan Milly ngebut saat mengantar Cinta ke bandara untuk perpisahannya dengan Rangga ketika mereka lulus SMA. Dengan mobil itu pula Mamet mengantar Milly pulang dari acara reuni setelah kekasihnya, Rama (Surya Saputra), meninggalkan dia di tengah acara. Dari situ asmara Milly dan Mamet mulai tepercik.
Cerita beralih empat tahun kemudian saat Milly dan Mamet menikah dan punya anak, Sakti. Milly yang semula bekerja di bank berhenti bekerja untuk mengurus Sakti, sementara Mamet membantu usaha konveksi milik ayah Milly, Pak Sony (Roy Marten). Namun, sejatinya minat utama Mamet adalah memasak karena dia belajar tata boga.
Konflik dengan sang mertua memicu Mamet berhenti dari posisinya di pabrik konveksi. Kebetulan kawan lamanya, Alex (Julie Estelle), menawari dia menjadi chef di restoran yang dulu mereka mimpikan bersama. Restoran itu dibiayai oleh investasi dari pacar Alex, James (Yoshi Sudarso).
Mamet sangat bersemangat karena bisa menyalurkan passion. Sementara Milly mulai merasa perlu berkegiatan. Terlebih karena kesehatan ayahnya terganggu, dia akhirnya bersedia mengurus pabrik.
Di sinilah perselisihan keduanya dimulai. Kesibukan, kecemburuan, dan salah paham mulai mewarnai hubungan keduanya dan berujung pada pertengkaran. Hanya kenangan akan kebersamaan dan kebesaran hati yang membuat akhirnya mereka bisa menyelesaikan persoalan.
Berkembang
Cerita Milly & Mamet ditulis Ernest bersama istrinya, Meira Anastasia, dan diproduksi bersama oleh Starvision Plus dan Miles Films. Karakter Milly dan Mamet di film ini merupakan pengembangan dari karakter mereka di AADC. Di jagat AADC, Mamet adalah cowok ”culun” yang selalu menjadi bahan olok-olok, sementara Milly juga digambarkan agak ”lemot”, tetapi setia.
Dalam film ini, sisa-sisa karakter itu masih ada, tetapi sudah menjadi lebih kompleks. Mamet benar-benar menjadi sosok yang berbeda saat berada di dapur dan bergelut dengan makanan. Dia juga bisa tampil tegas, bahkan marah, terutama ketika egonya diusik. Adapun Milly terlihat lebih dewasa dalam menyikapi persoalan di sekitarnya, terlebih dibandingkan dengan berbagai karakter yang mengelilinginya.
Di sekeliling keduanya tampil beragam karakter yang menarik yang diperankan para komika. Merekalah yang menggerakkan unsur komedi dalam keseluruhan cerita. Keluarga Milly dan Mamet memiliki asisten rumah tangga, Sari (Arafah Rianti), yang lugu.
Di pabrik konveksi, ada sosok Yongki (Ernest), Iin (Aci Resti), dan Bintang Emon (Somat) yang kerap melontarkan dialog ala stand up comedy yang lucu. Yongki selalu berganti-ganti topi dengan tulisan ala slogan yang bernada humor, seperti ”Anda Sopan Kami Segan”, ”Gaya DPR Gaji UMR”, dan ”Bukan Sipit Cuma Ngantuk”.
Percakapan Iin dan Somat yang khas dengan ”roasting” atau saling menghina seperti di panggung stand up comedy juga selalu mengundang tawa. Karakter yang tampil di sekitar mereka pun akhirnya ikut menyesuaikan dengan gaya tersebut. Misalnya, Dinda Kanyadewi yang memerankan Lela, karyawan perusahaan konveksi. Atau, penyanyi Isyana Sarasvati yang memerankan Rika, sekretaris James, dan Melly Goeslaw yang berperan sebagai Mamah Itje, selebgram kuliner.
Rika memiliki peliharaan seekor kucing yang diberi nama Anjing dan seekor anjing yang diberi nama Monyet. Dia juga sering berbicara dengan ikan peliharaannya yang patah hati. Mamah Itje mengomentari makanan sembari makan dengan tangan, tanpa sendok garpu, tampak nikmat sekali.
Ringan
Di tengah hamburan komedi, drama keluarga dalam Milly & Mamet terasa ringan dengan cerita yang mudah diikuti dan ditebak. Plot linear berjalan agak lambat di awal, tetapi dengan penyelesaian yang mulus.
Seperti dalam beberapa film Ernest sebelumnya, problematika dalam sebuah keluarga menjadi daging cerita. ”Inspirasi dan ide berasal dari pengalaman diri sendiri, mencari ide yang biasa dialami pasangan muda, enggak jauh-jauh dari pengalaman gue sendiri,” ujarnya.
Ernest dan Meira juga pernah mengalami masa-masa berantem soal bekerja dan mengurus anak, terutama yang masih bayi dan memerlukan perhatian lebih besar. Di situ ada persoalan yang masih saja menjadi perdebatan, yakni antara ibu bekerja atau ibu rumah tangga. Namun, Ernest mengatakan tidak ingin mempertentangkan keduanya.
Ada sedikit selipan tentang isu-isu yang berkembang di masyarakat. Salah satunya adalah persoalan korupsi dan pencucian uang dari bisnis-bisnis tidak bertanggung jawab. Jika tidak hati-hati, kita bisa terimbas, langsung atau tidak langsung.
Problematika dalam keluarga selalu ada, tinggal bagaimana mereka yang ada di dalamnya menyikapinya. Yang penting, jangan lupa tertawa!