LAMPUNG SELATAN, KOMPAS — Sekitar 2.000 warga Pulau Sebesi dan Sebuku, Lampung Selatan, Senin (24/12/2018), masih terjebak akibat bencana tsunami di Selat Sunda. Mereka membutuhkan bantuan makanan dan obat-obatan.
Pulau Sebesi dan Sebuku merupakan salah satu obyek wisata di Kabupaten Lampung Selatan. Akses ke pulau itu hanya bisa dicapai menggunakan kapal motor.
Salah seorang warga Pulau Sebesi, Samsul MS (35), menyampaikan, warga di kedua pulau tersebut belum memperoleh bantuan makanan dan obat-obatan. Bantuan terhambat lantaran belum ada kapal yang berlayar ke pulau sejak kemarin.
Pemilik kapal yang biasa melayani penyeberangan di sekitar Dermaga Canti untuk sementara memilih tidak berlayar karena ombak pasang dan khawatir terjadi tsunami susulan. Tidak terlihat deretan kapal motor bersandar di pelabuhan.
”Selain itu, arus laut di Pulau Sebatu lebih kuat,” ujarnya.
Sabrawi (26), warga Pulau Sebesi, sangat mengkhawatirkan kondisi keluarganya di pulau. Sorot matanya terus memandang ke lautan lepas. Tangannya tak pernah lepas memperhatikan layar ponsel. Ia coba menghubungi keluarganya yang masih terisolasi di Pulau Sebesi.
Sabrawi bermaksud pulang ke Pulau Sebesi, tetapi terkendala ketiadaan kapal penyeberangan. ”Warga di sana sudah mulai kelaparan. Mereka belum berani turun dari tenda pengungsi,” ujarnya ditemui di Dermaga Canti.
Hingga saat ini, Sabrawi masih berupaya menyeberang ke pulau. Sejak pagi hari ia menanti kedatangam kapal di Dermaga Canti. Sabrawi pun sempat menghubungi Badan SAR Nasional (Basarnas) untuk meminta bantuan. Menurut Sabrawi, pihak Basarnas tengah mengupayakan mengirim bantuan logistik sesegera mungkin.
Ditemui terpisah, Panglima Komando Daerah Militer II/Sriwijaya Mayor Jenderal Irwan mengatakan, pihaknya dan juga Polisi Air dan Udara (Polairud) telah menyiapkan kapal yang akan menyeberang ke Pulau Sebesi dan Sebuku. Jumlah kapal yang disiapkan sementara satu kapal. Kapal itu akan mengangkut bahan makanan serta obat-obatan untuk warga di kedua pulau tersebut pada Senin siang.
”Ada dua truk berisi bahan kebutuhan pokok seperti beras, mi instan, dan biskuit. Bahan makanan itu dikirim menggunakan kapal ke Pulau Sebesi,” ujar Irwan ditemui saat meninjau evakuasi korban tsunami di Desa Way Muli, Lampung Selatan.