Pemerintah Belum Bisa Simpulkan Penyebab Tsunami Selat Sunda
Oleh
Khaerudin
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS — Banyaknya korban berjatuhan akibat tsunami di Kabupaten Pangandaran, Banten, Sabtu (22/12/2018) malam, disebabkan tidak adanya pemberitahuan dini terkait bencana tersebut. Presiden Joko Widodo dalam kunjungannya ke Pandeglang, Senin (24/12/2018), mengatakan, pemerintah hingga hari ini belum bisa menyimpulkan penyebab tsunami yang terjadi di selat sunda.
Tsunami ini berada di luar perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika karena tidak disertai gempa. Oleh sebab itu, kata Presiden, masyarakat yang sedang berlibur di sepanjang pantai di Pandeglang tidak siap untuk mengevakuasi diri.
”Ke depan, saya perintahkan BMKG untuk membeli alat deteksi dini tsunami terkait hal ini,” kata Presiden di sela-sela kunjungannya ke kawasan Hotel Mutiara Carita.
Presiden datang ke lokasi pukul 10.52. Presiden didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Menteri Sosial Agus Gumiwang, dan Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Kawasan Hotel Mutiara Carita merupakan salah satu titik terparah di Kabupaten Pandeglang. Kawasan ini langsung berhadapan dengan laut. Bangunan hotel luluh lantak diterjang tsunami. Dinding bangunan itu jebol dan atapnya ambrol.
Sejumlah pohon kelapa tumbang. Kabel-kabel listrik berseliweran di tanah. Di beberapa titik, aroma anyir menguar ke udara. Ada bangkai ikan di sela-sela reruntuhan.
Sementara puluhan mobil dengan seri B atau Jakarta ringsek. Kaca mobil itu pecah. Ada juga mobil yang terseret ke bandul pembatas hotel.
Presiden bersama rombongan mengelilingi areal pantai. Ia juga sempat turun ke bandul pembatas antara kawasan hotel dan bibir pantai.
”Selama beberapa hari ke depan, pemerintah masih fokus ke pencarian korban. TNI, Polri, dan pemerintah daerah akan terus mencari korban meninggal dan luka-luka. Kementerian Sosial juga akan secepatnya mengumumkan santunan untuk korban yang meninggal,” kata Presiden.
Pada Senin pagi, hujan lebat sempat mengguyur Pandeglang. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan, hujan tidak akan mengganggu proses evakuasi. ”Saya perintahkan kepada anggota untuk tetap melanjutkan evakuasi dalam segala keadaan cuaca,” kata Hadi.
Berdasarkan pantauan lapangan sejak kemarin, warga yang berada di pinggir Pantai Carita sebagian masih mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Tempat ini antara lain berada di Kampung Susukan dan Kampung Bendong. Di sini, warga yang mengungsi menginap di rumah warga sekitar. Kemarin juga belum ada tenda dan fasilitas pengungsian lainnya.
”Nanti akan dicek sama petugas kami di lapangan,” kata Menteri Sosial Agus Gumiwang. (INSAN ALFAJRI)