LABUAN, KOMPAS — Presiden Joko Widodo meminta agar semua warga terdampak tsunami di pesisir Selat Sunda tertangani dengan baik. Karena itu, ia memerintahkan aparat kepolisian dan TNI menyisir kembali seluruh wilayah pesisir Selat Sunda melalui laut untuk mencari daerah terdampak bencana yang kemungkinan luput dari pantauan.
Instruksi itu disampaikan Presiden seusai melakukan pemantauan di Labuan dan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten, Senin (24/12/2018). Kepada para wartawan, Presiden mengatakan, proses evakuasi yang dilakukan kepolisian, TNI, dan pemerintah daerah sudah relatif baik.
Akan tetapi, masih ada daerah yang sempat luput ditangani, yakni Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, yang sebagian wilayahnya masuk Taman Nasional Ujung Kulon. Karena itu, untuk menghindari kejadian serupa, Presiden meminta TNI dan Polri kembali menyisir dan melakukan pemantauan di sepanjang pantai barat Banten melalui jalur laut.
”Hari ini akan disisir kembali lewat laut untuk melihat kemungkinan tempat yang belum terpantau oleh kami. Jangan sampai seperti di Sumur, agak kurang terlibat dalam evakuasi. Tetapi, secepatnya TNI dan Polri akan ke sana,” tutur Presiden.
Berdasarkan pengakuan Busyro, warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, banyak warga yang menjadi korban tsunami. Setidaknya 30 orang meninggal dan puluhan orang luka-luka. Selain itu, masih ada sejumlah korban yang belum ditemukan.
Presiden meminta TNI dan Polri kembali menyisir dan melakukan pemantauan di sepanjang pantai barat Banten melalui jalur laut.
Busyro menuturkan, tsunami tak hanya merusak rumah warga, tetapi juga penginapan-penginapan di Tanjung Jaya, Ujung Jaya, dan sebagian Pulau Umang. Ratusan warga juga masih mengungsi di sejumlah lokasi, salah satunya di dekat Kantor Kepolisian Sektor Cimanggu.
Meski cukup banyak pengungsi, belum banyak bantuan yang masuk. Menurut dia, hingga Senin pagi, warga baru menerima bantuan dari organisasi TTKKDH Banten. Padahal, para pengungsi membutuhkan banyak barang, mulai dari makanan, pakaian, hingga selimut.
Sementara itu, seusai kunjungan ke Labuan dan Carita, Presiden melakukan pemantauan wilayah terdampak bencana melalui udara. Pemantauan dilakukan dengan menggunakan helikopter E725 Caracal milik TNI Angkatan Udara.
Selama pemantauan, Presiden didampingi Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono. Turut pula dalam kunjungan itu Kepala Polri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.