JAKARTA, KOMPAS — Seorang anggota TNI tewas dengan luka tembak di dalam mobil dinas di jalur transjakarta dekat Sekolah Santa Maria Fatima di Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur, Selasa (25/12/2018) malam. Warga sekitar mendengar bunyi tembakan yang sangat kencang saat kejadian. Salah satunya mengira itu bunyi petasan.
”Saya mengira itu suara petasan. Oh, mungkin ada yang mau tahun baruan,” ucap Eri (39), pemilik warung kaki lima di Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, saat dijumpai pada Rabu (26/12/2018). Perempuan ini tinggal di salah satu rumah toko dekat warungnya, berjarak sekitar 100 meter dari lokasi kejadian.
Penembakan lebih kurang pukul 23.00. Eri penasaran dengan suara itu sehingga ia keluar. Jalanan telah ramai oleh warga yang juga ingin mengetahui sumber bunyi tadi. Menurut Eri, terdapat lima kali tembakan dengan suara amat kencang.
Ia sempat melihat mobil korban merupakan mobil dinas angkatan darat berjenis Toyota Kijang dan mengintip ke dalamnya. ”Yang tertembak pakai celana jins,” ujar Eri.
Warga lain, Tian (25), mengatakan hanya mendengar satu kali tembakan, tetapi memang sangat kencang. Padahal, ia tinggal di area Gang Banten, Kelurahan Bali Mester, sekitar 500 meter dari kejadian. ”Saya mau keluar melihat, tidak boleh sama istri saya. Jadi saya tetap di rumah,” katanya.
Berdasarkan informasi yang beredar, korban adalah anggota Polisi Militer TNI Angkatan Darat, Letnan Kolonel Dono Kuspriyanto. Polisi mendapati adanya proyektil di sekitar lokasi serta satu kendaraan roda dua Yamaha NMax yang diduga dikendarai pelaku penembakan dan ditinggalkan.
Sesuai pantauan Kompas pada Rabu pukul 07.30, jejak-jejak penembakan tidak lagi terlihat di Jalan Jatinegara Barat, dari depan Sekolah Santa Maria Fatima hingga Victory Interior Design. Kendaraan sudah meramaikan jalan searah tersebut. Jalan selebar 15 meter terbagi tiga, dengan jalur tengah khusus untuk lintasan transjakarta.
Masih dari informasi yang beredar berantai melalui media sosial Whatsapp, pelaku diduga sesama anggota TNI yang sudah dibekuk tim Polda Metro Jaya yang bekerja sama dengan POM AD. Saat ini, penanganan kasus masih dikembangkan dan belum ada pihak yang secara resmi memberikan konfirmasi. (NEL)