Hingga Pergantian Tahun IHSG Diramal Bakal Positif
Oleh
Dimas Waraditya Nugraha
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Indeks harga saham gabungan atau IHSG bergerak positif sejak pembukaan perdagangan hingga jeda siang, Kamis (27/12/2018), di rentang level 6.159,73 - 6.191,70. Penguatan indeks bursa ternama dunia turut memberi tenaga bagi pergerekan IHSG di hari-hari terakhir perdagangan jelang pergantian tahun.
Pada pembukaan perdagangan hari ini waktu setempat, Indeks Dow Jones, Amerika Serikat (AS) untuk pertama kalinya dalam sejarah melonjak hingga 1.086,25 poin. Lonjakan juga dialami indeks S&P 500 yang naik 116,60 poin, serta indeks Nasdaq yang melesat 361,44 poin
Adapun di bursa regional, indeks Nikkei 225, Jepang, juga melonjak 852,63 poin. Kenaikan juga dialami indeks Hang Seng, Hongkong, sebesar 167,43 poin. Sementara indeks Straits Times, Singapura, naik 43,65 poin
Analis Binartha Sekuritas Nafan Aji Gusta menilai, sentimen penggerak IHSG hari ini cenderung disebabkan oleh lonjakan yang dibukukan bursa AS pada perdagangan semalam. Penguatan indeks bursa AS didorong oleh sentimen data belanja warga AS di musim liburan Natal dan tahun baru yang tercatat naik 5,1 persen, mencapai 850 miliar dollar AS, di banding periode yang sama tahun lalu.
“Lonjakan indeks bursa AS usai tenggelam sepekan kemarin, turut membuat indeks secara bursa global lainnya tumbuh positif. Ditambah lagi seluruh pasar saham sedang memasuki musim window dressing hingga awal tahun depan,” ujarnya.
Window dressing adalah strategi yang digunakan manajer investasi dan emiten mempercantik tampilan performa laporan keuangannya sebelum ditampilkan kepada pemegang saham.
Pada jeda perdagangan siang, IHSG berada di level 6.171,22, sedikit terkoreksi dari posisi pembukaan perdagangan pada level 6.173,52. Meski ada koreksi, pergerakan IHSG hari ini masih jauh lebih baik dari perdagangan kemarin saat IHSG ditutup pada level 6.127,85
“Selain karena lonjakan tajam bursa AS, IHSG berpotensi ditutup menguat didukung oleh kepercayaan investor pada kekuatan pasar modal setelah kembali dan stabil berada di level 6.000 sejak akhir November lalu,” kata Nafan.
Sementara itu, Vice President Departemen Riset Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, menilai kenaikan IHSG di dua hari perdagangan terakhir tahun 2018 wajar terjadi. Pasalnya, arus modal masuk dalam pasar modal alam beberapa pekan terakhir cukup besar yang ditopang oleh fundamental ekonomi yang cukup kuat.
“Pergerakan positif IHSG juga didorong dengan kinerja emiten yang disinyalir akan cukup cemerlang hingga penghujung 2018,” ujarnya.