JAKARTA, KOMPAS -- Kebakaran di perumahan padat penduduk kembali terjadi di perkampungan padat penduduk. Kali ini kebakaran melanda Kampung Nelayan, Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara pada Kamis (27/12/2018) dini hari. Kebakaran di tempat ini diduga karena ledakan gas yang ada di dalam rumah toko atau ruko.
"Dari pemeriksaan tempat kejadian terdapat tiga tabung gas yang hangus. Sempat juga terdengar tiga kali ledakan saat kejadian. Kemungkinan besar kebakaran terjadi akibat gas meledak atau juga korsleting listrik," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor Cilincing Andri Suharto, Jakarta Utara.
Kebakaran terjadi pukul 02.30 dan baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 4.00. Menurut Suharto, sumber api berasal dari lantai satu dari bangunan dua lantai yang beralamat di Jalan Sungai Landak nomor 65 ini. Lantai satu bagian depan bangunan merupakan ruko yang menjual sembako. Masih nampak telur dan beberapa jualan kebutuhan sehari-hati di lokasi sisa-sisa kebakaran yang saat ini dipasangi garis polisi. Sementara di bagian dalam setelah ruko, ada tempat tidur lalu ruang tamu.
Saat kejadian, korban Kusmiasih (55), Krisdayanti (20), dan Hamzah (8 bulan) tidak sempat diselamatkan walaupun warga telah membobol pintu depan. Pintu depan yang adalah pintu geser besi yang dikunci dari dalam.
Setelah pintu besi, masih ada lagi pintu menuju ruang tidur setelah ruko. Pintu ini sulit dibuka warga sehingga mereja hanya sempat mengamankan beberapa tabung gas yang dijual oleh korban.
Menurut keterangan warga sekitar, puluhan orang telah meneriaki korban untuk keluar tetapi tak ada respon dari dalam. Bahkan Wari Wijaya (50) memanjat pembatas rumah korban dari batas rumah dengan tetangganya untuk membuka pintu dari lantai dua. Tetapi, belum sempat membuka pintu atas, api mulai kelihatan dari lantai bawah sehingga ia segera turun kembali.
Titin Kusnati (41), salah satu warga yang melihat kejadian itu mengatakan ada sekitar sejam hanya asap yang terlihat dari rumah tersebut. Tak ada api seperti kebakaran pada umumnya. Ia mencurigai kebakaran dari obat nyamuk bakar yang sering digunakan korban, Kusmiasih, saat tidur di lantai dasar.
"Beberapa hari sebelumnya saya juga melihat dia buang bantal di belakang rumah. Saya tanya, apa itu, kata Mimi Sugeng (sapaan Kusmiasih). Katanya bantal hangus karena kena obat nyamuk bakar," kata Titin yang merupakan tetangga korban. (SITA NURAZMI MAKHRUFAH)