JAKARTA, KOMPAS — Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud mengajak masyarakat internasional untuk melawan kejahatan Israel. Raja Salman juga menegaskan bahwa Palestina adalah isu prioritas bagi Arab Saudi.
Penegasan itu disampaikan dalam pernyataan tertulis yang dikirim Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta, Kamis (26/12/2018). Arab Saudi disebut tidak pernah mengubah komitmen terhadap Palestina dan khususnya Masjid Al Aqsa.
Riyadh menjadikan isu Palestina dan Masjid Al Aqsa sebagai kewajiban yang harus dituntaskan. Arab Saudi berjanji untuk mengerahkan segala upaya untuk menjaga kemuliaan Masjid Al Aqsa dan menghapus penindasan terhadap Palestina.
Raja Salman mengajak masyarakat internasional bersama-sama melawan kejahatan Israel. Masyarakat internasional juga diajak melawan pelanggaran Israel terhadap hukum dan konvensi internasional. Israel juga terus menyerang penduduk dan wilayah yang didudukinya di Palestina, termasuk situs suci Islam di Jerusalem.
Ia juga mengingatkan pentingnya persatuan sebagai syarat pokok mewujudkan Palestina merdeka dan berdaulat. Palestina harus bersatu di bawah lembaga yang sah secara hukum demi kebaikan rakyatnya. Palestina juga harus dihindarkan dari ketegangan yang bisa melumpuhkan upaya meraih haknya yang sah dan adil.
Raja Salman juga mengajak masyarakat internasional untuk lebih berpihak kepada Palestina. Ajakan itu, antara lain, disampaikan kepada Amerika Serikat yang mengakui Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Riyadh terus mendesak Washington meninjau keputusan itu.
Riyadh menekankan pentingnya penyelesaian yang adil dan permanen bagi Palestina. Penyelesaian harus sesuai resolusi internasional dan dapat mengembalikan hak rakyat Palestina. Solusi itu juga harus menghadirkan keamanan dan stabilitas di kawasan.
Komitmen
Dalam pernyataan tersebut, Arab Saudi juga kembali menunjukkan bukti komitmennya kepada Palestina melalui kucuran dana. Sepanjang 18 tahun terakhir, Riyadh telah menghibahkan miliaran dollar AS bagi Palestina.
Bantuan kemanusiaan untuk Palestina dikucurkan secara bertahap melalui berbagai lini. Salah satunya berupa sumbangan 150 juta dollar AS untuk program wakaf Jerusalem. Melalui badan PBB yang mengurus pengungsi Palestina, UNRWA, Riyadh telah menyalurkan total 1 miliar dollar AS selama 20 tahun terakhir. Riyadh menyebut Palestina sebagai negara dalam daftar teratas penerima hibah dan bantuan Arab Saudi. (*)