Denpasar Membangun Kreativitas untuk Kesejahteraan Masyarakat
Oleh
Cokorda Yudistira
·2 menit baca
DENPASAR, KOMPAS – Pemerintah Kota Denpasar, Bali, memberikan ruang dan akses sehingga warga dapat turut berperan membangun kota sekaligus mengontrol pembangunan yang dikerjakan pemerintah. Pemerintah Kota Denpasar membangun sistem kota cerdas (smart city) yang bertujuan mengelola sumber daya daerah dengan efisien, cepat, terukur, dan secara inklusi menyertakan peran masyarakat.
“Kami ingin membangun kreativitas tidak hanya oleh masyarakat Kota Denpasar, tetapi juga aparatur pemerintahnya,” kata Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra di Denpasar, Jumat (28/12/2018).
Konsep smart city yang dibangun, menurut Rai Mantra, adalah bagaimana pemerintah menerima input dari masyarakat secara cepat sehingga mampu menyelesaikan permasalahan dengan baik dan cepat. "Teknologi menjadi alat bantu untuk mempercepat penyampaian informasi dan membuka akses,” ujarnya.
"Teknologi menjadi alat bantu untuk mempercepat penyampaian informasi dan membuka akses.”
Sebagai ibu kota provinsi, ujar Rai Mantra, Denpasar menarik datangnya penduduk urban dari berbagai latar belakang. Pemerintah pun berkewajiban mengelola layanan publik secara efektif agar mencapai hasil maksimal. “Intinya adalah membangun inklusivitas pelayanan publik,” katanya.
Permasalahan urbanisasi di Denpasar akan menimbulkan biaya sosial dan biaya lingkungan besar apabila pemerintah bersama masyarakat tidak mampu mengendalikannya dengan baik. "Apalagi, sebagai ibu kota provinsi, masalah di Denpasar bukan hanya persoalan lokal, tapi juga nasional, bahkan internasional,” ujar Rai Mantra menambahkan.
Dengan membuka ruang dan akses kepada masyarakat untuk memberikan masukan dan turut berperan dalam mengelola permasalahan kota, Denpasar mampu mencatatkan Indeks Pembangunan Manusia dan Indeks Kebahagiaan Masyarakat yang terus meningkat. Kondisi itu dicapai Denpasar, menurut Rai Mantra, dengan penataan kota yang mewadahi ruang ekspresi dan kreativitas masyarakat.
Menumbuhkan kreativitas
“Sejak awal saya menjabat Wali Kota Denpasar kami mencanangkan visi, yakni Denpasar Kota Kreatif Berwawasan Budaya dengan memberi ruang besar kepada masyarakat dan juga aparatur pemerintahan untuk terus menumbuhkan kreativitas yang juga menjadi solusi terhadap permasalahan yang sebelumnya tidak tersentuh. Kreativitas merupakan sumber kesejahteraan,” kata Rai Mantra.
Dalam Indeks Kota Cerdas Indonesia (IKCI) 2018, Kota Denpasar menjadi pemenang pertama untuk kategori kota besar dengan perolehan skor 61,70. Dalam kategori kota besar itu, Denpasar dikelompokkan dengan Surakarta dan Malang. Adapun indikator penilaian IKCI meliputi lingkungan, mobilitas, ekonomi, masyarakat, pemerintahan, dan kualitas hidup (Kompas, 28/12/2018).
Terkait hal itu, Rai Mantra mengatakan, pencapaian IKCI 2018 menjadi motivasi bagi seluruh aparatur Pemerintah Kota Denpasar dan juga masyarakat Denpasar sekaligus sebagai tantangan. “Penghargaan (IKCI 2018) ini menjadi motivasi bagi kami untuk menyelesaikan tantangan dan kelemahan yang masih dihadapi Denpasar, terutama menyangkut persoalan urban,” ujar Rai Mantra.