Evakuasi Korban dan Distribusi Bantuan Tetap Jadi Fokus
Oleh
M Fajar Marta
·2 menit baca
PANDEGLANG, KOMPAS - Sepekan pasca tsunami Selat Sunda di Pandeglang Banten, upaya pencarian, penyelamatan, evakuasi, dan distribusi logistik terus diintensifkan. Tim pencari gabungan terus menyisir wilayah pesisir Pandeglang dan terkonsentrasi di Kecamatan Sumur dan Panimbang.
Sampai Sabtu (29/12/2018), tsunami yang menerjang wilayah Kabupaten Serang dan Pandeglang menyebabkan 313 orang meninggal dunia, 757 orang luka-luka, dan delapan orang hilang. Dari jumlah itu, di Pandeglang, sebanyak 292 orang meninggal dunia, 675 orang luka-luka, dan delapan orang hilang.
Selain itu, tercatat 37.535 pengungsi. Sebanyak 33.136 pengungsi berada di Pandeglang dan 4.399 pengungsi berada di Serang.
Bupati Pandeglang Irna Narulita menyebutkan, pendataan jumlah pengungsi terus dilakukan untuk validasi data agar dapat dibangun hunian sementara maupun rencana relokasi.
"Kami terus membahas daerah yang tidak boleh lagi dibangun atau ditempati karena rawan bencana. Selain itu, pendataan kondisi rumah yang rusak mulai dari ringan sampai berat terus dilakukan," ucap Irna.
Sebanyak 236 jenazah korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang telah teridentifikasi dan diambil oleh pihak keluarga dari RSUD Berkah Pandeglang.
Komandan Distrik Militer 0601/Pandeglang Letnan Kolonel (Inf) Fitriana Nur Heru Wibawa menyebutkan, distribusi logistik akan dibantu oleh personil TNI dan kepolisian agar pengungsi yang tersebar ke area perbukitan maupun rumah warga dan rumah kerabat dapat terjangkau.
Persebaran pengungsi cukup menyulitkan penyaluran bantuan. Kesulitan lain karena warga yang tidak terdampak secara langsung ikut mengungsi karena kepanikan dan takut akan adanya tsunami susulan.
Identifikasi
Sebelumnya, sebanyak 245 jenazah diidentifikasi oleh Tim DVI Polda Banten. Dari jumlah itu, enam jenazah terdiri dari tiga laki-laki, dua perempuan, dan satu anak-anak, belum teridentifikasi.
Kepala Polisi Resor Pandeglang Ajun Komisaris Besar Indra Lutrianto Amstono mengatakan, pengambilan jenazah dilakukan di RSUD Berkah Pandeglang. Keluarga dapat menghubungi pihak terkait dan tidak ada pungutan biaya.
Beberapa waktu lalu, sempat beredar isu pembayaran biaya mencapai jutaan rupiah untuk pengurusan jenazah di RSUD Berkah.
"Tidak ada pungutan biaya. Itu (pungutan biaya) hanya isu," kata Indra. (FRANSISKUS WISNU WARDHANA DHANY)