Gempa M 7,1 di Utara Sulawesi Utara Tidak Berpotensi Tsunami
Oleh
Ahmad Arif
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Gempa berkekuatan M 7,1 terjadi di laut antara Filipina dan Sulawesi Utara pada Sabtu (29/12/2018) pukul 10.39.12. Sekalipun tergolong gempa kuat, hal itu tidak memicu tsunami.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan, episenter gempa terletak pada koordinat 5,85 Lintang Utara dan 126,81 Bujur Timur, tepatnya di laut pada jarak 201 kilometer arah timur laut Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara, pada kedalaman 69 km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini dipicu oleh aktivitas subduksi Lempeng Laut Filipina yang menunjam ke bawah Pulau Mindanao, Filipina.
Gempa ini dirasakan di Provinsi Davao Oriental dan Davao Ocidental, Filipina, dalam skala intensitas V Modified Mercalli Intensity (MMI). Gempa ini juga dirasakan di wilayah Indonesia, seperti di Melonguane, Kepulauan Talaud, dalam skala intensitas IV MMI; Tahuna, Kepulauan Sangihe, dengan intensitas III-IV MMI; Siau Sitaro, Tobelo, Morotai, dengan intensitas III MMI, dan Manado, Ternate, Jailolo, dalam intensitas II MMI.
Pacific Tsunami Warning Center sempat mengeluarkan peringatan tsunami dengan tinggi kurang dari 0,3 meter untuk wilayah Filipina, Palau, dan Indonesia. Namun, menurut BMKG, gempa ini tidak memicu tsunami hingga ke Indonesia.
”Masyarakat Kepulauan Sangihe dan Talaud diimbau agar tetap tenang dan tidak terpancing isu yang tidak bertanggung jawab karena gempa ini tidak berpotensi tsunami di wilayah Indonesia,” kata Rahmat.