1.600 Personel Gabungan Dikerahkan di Jakarta Timur
Oleh
Neli Triana
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur mengerahkan 1.600 personel gabungan untuk mengamankan malam Tahun Baru 2019 di Jakarta Timur. Ada tujuh titik yang menjadi fokus pengamanan petugas.
Kepala Polres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Yoyon Tony Surya Putra ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (30/12/2018), mengatakan, personel itu merupakan gabungan dari unsur Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, dinas kesehatan, dan dinas pemadam kebakaran.
Rinciannya, 100 personel TNI, 300 personel Brimob, 100 personel Satpol PP, 40 personel dinas kesehatan, 48 personel dinas pemadam kebakaran, dan selebihnya dari Polres Metro Jakarta Timur serta kepolisian sektor di Jakarta Timur.
Menurut Yoyon, personel itu bertugas di tujuh pengamanan, yaitu di Kanal Banjir Timur, Pangkalan Jati, Jalan Layang Pasar Rebo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Tamini Square, Cawang Otista, dan Rawamangun. Pos-pos tersebut untuk mengantisipasi adanya gesekan warga saat keramaian.
”Pada malam Tahun Baru rawan terjadi gesekan atau tawuran. Biasanya dipicu saling lempar petasan, unjuk bunyi knalpot sepeda motor, ataupun mabuk ketika menyaksikan acara hiburan,” kata Yoyon.
Yoyon menjelaskan, pos pengamanan itu sebenarnya berlangsung sejak ada Operasi Lilin perayaan Natal dan Tahun Baru pada 22 Desember 2018 hingga 2 Januari 2019. Namun, khusus untuk puncak perayaan malam Tahun Baru, jumlah personel diperbanyak dari sekitar 1.200 personel menjadi 1.600 personel.
Sementara itu, untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas, polisi mengadakan rekayasa lalu lintas. Lalu lintas dari arah Plaza Pondok Gede, Bekasi, menuju TMII akan ditutup mulai Senin (31/12/2018) pukul 18.00 hingga Selasa (1/1/2019) pukul 18.00. Arus lalu lintas dari Plaza Pondok Gede dialihkan ke Jatiwaringin-Kalimalang-Cililitan-Interchange Cawang-TMII.
Yoyon pun mengimbau warga agar tidak berlebihan mengekspresikan dirinya dalam perayaan malam Tahun Baru, apalagi sampai terjadi adu petasan, tawuran, balapan, pesta miras, dan pesta narkoba. Warga juga diimbau untuk tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas.
”Jangan sampai malam Tahun Baru jadi celaka, jadi korban tawuran, jadi korban kecelakaan. Jangan sampai malam Tahun Baru yang dirayakan dengan kegembiraan bersama keluarga berakhir dengan kesedihan,” ujarnya. (YOLA SASTRA)