JAKARTA, KOMPAS – Pengelola kawasan wisata Ancol, Jakarta Utara, akan mengantisipasi dampak lonjakan pengunjung pada malam pergantian tahun baru. Antipasi itu difokuskan pada keamanan, lalu lintas, dan penanganan sampah.
Corporate Communication Ancol Taman Impian Rika Lestari mengatakan, sebanyak 2.800 petugas internal Ancol akan diturunkan pada malam tahun baru. Mereka akan berjaga Bersama 3.500 petugas gabungan dari TNI, polisi, Satuan Polisi Pamong Praja, dan petugas kesehatan.
Mereka dikerahkan untuk mengimbangi jumlah pengunjung yang diprediksi melonjak hingga 250.000 orang. "Lonjakan ini lebih besar daripada jumlah pengunjung saat akhir pekan, yang berkisar 40.000-50.000 orang," kata Rika di Jakarta, Sabtu (29/12/2018).
Menurut Rika, pengamanan ditambah pada titik lokasi yang ramai, seperti di dekat panggung dan pertunjukkan atraksi kembang api. Tahun ini, zona parkir kendaraan bagi pengunjung juga diterapkan secara terpusat di lima zona.
Warga dapat memanfaatkan bus dan kereta untuk menuju wahana yang diinginkan. "Ada 119 bus yang melewati 9 terminal, serta 4 rangkaian kereta yang melewati 8 stasiun di dalam kawasan wisata," ujar Rika.
Selain itu, pihaknya juga menambah 10 pos pelayanan, 10 mobil ambulans, 20 toilet tambahan dan 5 toilet ramah difabel.
Lonjakan pengunjung tiap tahun juga berdampak pada meningkatnya muatan sampah. Rika mencontohkan, jumlah muatan sampah tahun lalu meningkat dari 6,22 meter kubik menjadi 10 meter kubik per hari pada malam tahun baru.
Kepala Sistem Pengendalian Dampak Lingkungan Ancol Taman Impian, Ismi Miradiani, mengatakan ada 6 tempat rekreasi serta empat kawasan properti yang berkontribusi terhadap muatan sampah di Ancol. Ia mencontohkan, Pantai Lagoon dan Seaworld merupakan tempat rekreasi yang konsisten menyumbang muatan sampah.
Untuk menangani muatan sampah, pihaknya berusaha melakukan pengolahan secara mandiri. Sebagai contoh, Ancol memiliki kawasan pengolahan untuk sampah organik menjadi pupuk kompos.
Melalui pemanfaatan lahan seluas 82 x 34 meter di sekitar kawasan Pantai Karnaval Ancol, dapat dihasilkan sebanyak 507 kilogram pupuk kompos dalam sehari. Pupuk kompos itu didistribusikan untuk pemupukan tanaman di kawasan rekreasi.
Ismi mengaku, Pengolahan sampah itu masih belum maksimal. Sampah plastik dan bekas tebangan kayu belum dapat diolah secara mandiri. "Kami mengandalkan Bank Sampah Sanora di Cilincing untuk pengolahan sampah plastik. Sebagian lagi kami limpahkan ke dinas kebersihan kota terkait," tutur Ismi.
Ismi menargetkan kawasan pengolahan sampah dapat diperluas pada tahun depan. Hal ini diperlukan untuk mengantisipasi tambahan muatan sampah dari kawasan properti, juga tambahan sampah pada beberapa tahun mendatang.
"Tahun ini, jumlah muatan sampah per hari meningkat di sekitar 7-8 meter kubik. Asumsinya, muatan sampah akan naik tiap tahun, sehingga pengelola perlu memperluas wilayah pengolahan," pungkas Ismi. (ADITYA DIVERANTA)