JAKARTA, KOMPAS - Salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi untuk menikmati libur akhir tahun di Jakarta adalah Kota Tua, Jakarta Barat. Untuk itu pengamanan menjadi hal utama yang mesti diperhatikan mengingat banyak berita di media sosial yang menyatakan tempat tersebut rawan copet.
Kepala Unit Kota Tua Jakarta Norviadi S Husodo, mengatakan, jumlah personel Satuan Petugas (satgas) Keamanan Kota Tua ditambah untuk memperketat pengamanan. "Ada 73 personel satgas yang akan dibagi menjadi tiga sif untuk menjaga Kota Tua. Tiap regu terdiri dari 24 orang," ujar Norviadi, Sabtu (29/12/2018).
Jumlah tersebut termasuk tambahan petugas keamanan Sebanyak 27 dari Pegawai Jasa Lainnya Perorangan (PJLP). Selain itu, ada 300 personel yang turut membantu pengamanan akhir tahun, seperti TNI, Polri, Disbun, Satpol PP, Brimob, dan pemadam kebakaran.
Setiap hari, kawasan berjuluk Oud Batavia itu dikunjungi sekitar 20.000 orang. Khusus hari libur panjang, bisa mencapai 60.000 pengunjung. Hingga Sabtu pukul 16.00 WIB, tercatat ada 56.000 pengunjung.
Jumlah pengunjung tersebut diperkirakan akan meningkat saat akhir tahun. Dengan banyaknya orang yang berkumpul tersebut, risiko munculnya tindak kejahatan semakin besar.
Kawasan wisata Kota Tua dan Jalan Pintu Besar Selatan memang rawan terjadi penjambretan dan pencopetan, pada 24 Juni 2018 lalu kelompok jambret kejam Tenda Oranye sempat melancarkan aksinya di kawasan Kota Tua. Salah satu anggota kelompok tersebut menjambret Dirjen Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Syarief Burhanudin, tapi sudah ditembak, Kompas (5/7/2018)
Menurut data dari pengelola Kota Tua, jumlah kejahatan yang sering terjadi adalah copet dan jambret. Sepanjang tahun 2018, ada empat copet yang tertangkap, 384 kasus kehilangan, 240 orang yang minum alkohol, dan 528 kejadian anak yang terpisah dari orangtua.
Titik penjagaan yang diperkirakan rawan copet dan jambret akan ditambah satgas lebih banyak. Ada empat titik kawasan yang dijaga secara ketat, terutama pintu masuk dan keluar.
Di samping itu, keamanan juga dibantu dari seniman maupun pedagang yang ada dalam kawasan taman Museum Fatahilah Kota Tua. "Pedagang, komunitas seniman, bahkan petugas patroli yang mengawasi secara diam-diam yang dicurigai pencopet atau penjambret," kata Wakil Satuan Petugas Keamanan Kota Tua Eddy Purnomo.
Eddy menambahkan, masyarakat juga harus waspada dengan keadaan sekitar dan jangan sampai terlepas dari rombongan. "Ada juga gendam, dan kebanyakan korban adalah anak usia SMP,"imbuhnya.
Pada malam tahun baru nanti kawasan Taman Kota Tua akan dibuka hingga pukul 02.00 WIB. (FRANSISCA NATALIA ANGGRAENI)