Ada yang berbeda dengan suasana Pasar Carita, Pandeglang, Banten, di pengujung tahun 2018. Biasanya menjelang pergantian tahun, bunyi trompet bersahutan di sepanjang jalan. Sekarang, Senin (31/12/2018), tak satu pun pedagang menaruh trompet di lapaknya.
Menjelang sore, sejumlah kios di pinggir jalan digembok. Tak ada trompet. Tak ada kembang api. Hanya toko kelontong dan bahan kebutuhan pokok yang tetap buka. Itu pun dapat dihitung dengan jari.
Bobi (37), pedagang kelontong, memutuskan untuk tak menjual trompet tahun ini. Ini berkaitan dengan tsunami yang menghantam pesisir Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018). Untuk Kecamatan Carita, 71 orang tewas.
”Saya masih berbelasungkawa atas tsunami kemarin. Di samping itu, siapa pula yang mau meniup trompet saat suasana begini?” kata Bobi, Senin, yang kiosnya persis berada di pinggir jalan.
Akhir tahun lalu, Bobi menaruh 50 trompet di tokonya. Setelah Natal, kata Bobi, pedagang yang warungnya di pinggir Jalan Carita juga mulai menggantung trompet dengan berbagai ukuran.
Trompet tahun lalu masih tersisa tiga buah. Itu pun tidak ia pajang di depan toko, tetapi tersuruk di kardus-kardus dagangan. ”Boro-boro mau meniup trompet. Ini toko tidak saya buka penuh pintunya. Untuk jaga-jaga seandainya air laut naik lagi,” katanya.
Haji Cholie (73), pedagang grosir, mengatakan, biasanya menjelang pergantian tahun, distributor trompet dari Tangerang dan Jakarta sudah mendatangi kios di Pasar Carita. Di samping itu, ada juga penjual trompet yang menggunakan sepeda motor menggelar lapak di pinggir jalan.
”Telinga saya sampai pekak mendengar bunyi trompet,” kata pedagang yang sudah berdagang sejak 1970.
Jalan Carita yang membagi Pasar Carita menjadi dua titik terpantau lengang. Adapun nomor polisi kendaraan yang melintas didominasi oleh seri A (Banten).
Padahal, kata Cholie, menjelang Tahun Baru kemarin, jalan sampai dibuka-tutup oleh pihak kepolisian. Wisatawan mengunjungi wisata pantai yang berada di beberapa titik di dekat Pasar Carita.
Berkendara dari Kecamatan Labuan menuju Pasar Carita juga tidak ditemui pedagang yang menjual pernak-pernik tahun baru. Yang ada hanya penambal ban dan penjual makanan laut.
Lia (30), pedagang elektronik, menutup toko pada pukul 17.00. Akhir tahun lalu, ia membuka toko sampai pagi. Dia bersama keluarga juga membakar ikan di depan toko untuk merayakan pergantian tahun 2017.
”Tahun baru sekarang mah suram. Anak saya saja tidak minta trompet. Tahun kemarin, seminggu sebelum Tahun Baru sudah heboh minta dibelikan trompet dan kembang api,” kata Lia. (INSAN ALFAJRI)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.