Berlibur di Monumen Nasional (Monas) kini semakin menarik. Para pengunjung bisa menikmati beragam hiburan baru, mulai dari berfoto dengan spider excavator hingga bermain flying fox bersama petugas pemadam kebakaran.
Sekilas, tidak ada yang menarik dari dua mobil pemadam kebakaran di kawasan Monas, Minggu (30/12/2018) siang. Keduanya diparkir berjejer dengan tali-tali panjang di atas mobil. Rupanya, mobil itu telah disulap menjadi wahana flying fox bagi anak-anak.
Wahana itu dibuat dengan membuat lintasan sepanjang sekitar 15 meter dari sejumlah tali. Tali kemudian diikat ke mobil pertama dan ditarik vertikal ke mobil kedua.
Di mobil kedua, ada susunan rangka baja menyerupai dua tangga yang menjulang hingga sekitar lima meter. Kedua tangga itu dipasang menempel pada sisi kiri dan kanan mobil. Tali kemudian diikat ke puncak tangga itu.
Untuk membuat lintasan flying fox, tali kemudian ditarik dan diikat ke sebuah pohon besar tak jauh dari mobil pemadam. Anak-anak pun kian tak sabar untuk menjajal mainan baru mereka.
Sejak pagi, puluhan anak tak henti mengantre untuk mencoba sensasi bermain flying fox. Para orangtua pun setia menunggu anaknya meluncur sambil sesekali mengambil foto.
Antrean didominasi oleh siswa SD yang sedang berlibur. Mereka antusias dan mengaku tidak takut untuk mencoba wahana itu. Padahal, mereka harus memanjat mobil pemadam kebakaran dan tangga baja yang cukup tinggi. Jika dijumlahkan, mereka harus memanjat hingga ketinggian sekitar lima meter.
Keamanan peserta
Keamanan para peserta wahana flying fox tetap menjadi prioritas. Sebanyak tiga petugas dikerahkan di atas badan mobil dan tangga baja untuk memastikan keselamatan setiap anak.
Sementara itu, ada 2-4 petugas yang antara lain berperan untuk mengendalikan kecepatan flying fox dan membantu anak memanjat mobil. Selain itu, ada pula yang bertugas membantu anak-anak mengenakan body harness atau tali pengaman. Anak-anak juga wajib mengenakan helm pengaman.
Butuh waktu enam detik untuk sekali meluncur. Walaupun sebentar, anak-anak sangat terhibur dan senang. Bahkan, ada yang mengantre berulang kali untuk meluncur lagi.
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan Yoki Syamsah mengatakan, pihaknya diberi instruksi untuk membuat atraksi liburan bagi pengunjung Monas. Instruksi itu, menurut Yoki, diberikan oleh Gubernur DKI Jakarta.
“Kami buat wahana ini untuk mengisi liburan sejak sebelum Natal. Rencananya, flying fox akan ada hingga 7 Januari 2019. Kami bergantian bertugas di Monas dengan teman-teman dari kota administrasi lain, yaitu Jakarta Pusat, Timur, Utara, dan Barat. Kami berasal dari instansi yang sama,” kata Yoki saat ditemui di sela pekerjaannya.
Atraksi lain
Selain Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan DKI Jakarta, ada pula atraksi dari Unit Pengelola Kebersihan (UPK) Badan Air DKI Jakarta. Satu unit spider excavator, yaitu alat pengangkut sampah, dipajang sebagai atraksi pengunjung di sisi timur Tugu Monas.
Puluhan pengunjung dewasa dan anak mengantre untuk dapat berfoto dengan alat itu. Bahkan, ada pula yang memanjat hingga ke badan alat untuk berfoto.
“Setahu saya, ini pertama kalinya spider excavator dipajang untuk atraksi. Alat ini dipajang hingga 1 Januari 2019,” kata petugas UPK Badan Air DKI Jakarta Suwandi.
Selain menjadi tujuan wisata, Monas juga akan menjadi lokasi perayaan tahun baru yang diselenggarakan sebuah perusahaan televisi swasta. Pada Minggu sore, panggung acara sudah dibangun di sisi timur Tugu Monas.
Sebelumnya, Kepala Seksi pelayanan Unit Pengelola Kawasan (UPK) Monas Endrati Fariani mengatakan, jumlah pengunjung Monas akan meningkat pada malam pergantian tahun. Hal itu diprediksi dari jumlah pengunjung pada periode normal yang nilainya mencapai ribuan.
Jumlah pengunjung kawasan dan Tugu Monas pada periode 22-28 Desember 2018 tercatat ada 884.907 orang. Sementara itu, jumlah pengunjung pada periode yang sama tahun lalu adalah 697.056 orang.
“Kami sudah antisipasi keamanan dan kebersihan Monas pada malam tahun baru. Ada penebalan keamanan dari kepolisian, Dinas Perhubungan, dan Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja),” kata Endrati. (E07/SEKAR GANDHAWANGI)