logo Kompas.id
UtamaPascatsunami, Ada 14 Kasus...
Iklan

Pascatsunami, Ada 14 Kasus Gigitan Ular di Pandeglang

Oleh
J Galuh Bimantara
· 2 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Kj6IToKDaCNSGiMTVoPomyQ6Q2o=/1024x1365/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2FIMG-20190101-WA0038_1546324126.jpg
ARSIP DOKTER TRI MAHARANI

Salah satu pasien gigitan ular di Kabupaten Pandeglang, Banten, Desember 2018. Dari foto terlihat pasien diberi pertolongan pertama dengan pengikatan menggunakan kain pada bagian yang terkena gigitan ular berbisa. Ini cara yang salah.

JAKARTA, KOMPAS — Seusai tsunami menghantam area-area sekitar Selat Sunda di Provinsi Lampung dan Banten, pemerintah daerah beserta warga mesti mewaspadai ancaman ular berbisa yang keluar dari habitatnya. Hingga Selasa (1/1/2019), di Kabupaten Pandeglang, Banten, 14 kasus gigitan ular dilaporkan ke instansi kesehatan setelah tsunami.

Pendiri Remote Envenomation Consultancy Services Indonesia, dokter Tri Maharani, mengatakan, 13 pasien gigitan ular ditangani di sejumlah puskesmas seperti Puskesmas Munjul, Cibaliung, dan Panimbang, sedangkan satu pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Berkah. Semuanya terkena bisa ular tanah (Calloselasma rhodostoma).

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000