Polres Cirebon Ingin Pertahankan Prestasi Tahun 2018
Oleh
Windoro Adi
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS - Bagi jajaran Kepolisian Resor Cirebon, tahun 2018 adalah prestasi. Setelah mendapat penghargaan nasional bebas dari kawasan korupsi dan penghargaan pemberi pelayanan publik terbaik, polres ini bisa menekan angka kriminalitas.
"Kuncinya motivasi dan kebersamaan setiap anggota, sambil terus memberi pendampingan di lapangan," tutur Kapolres Cirebon Kabupaten, Ajun Komisaris Besar Suhermanto, Selasa (1/1/2018).
Bersama Kepala Satuan Lalu Lintas Ajun Komisaris Achmad Troy, ia membersihkan praktek percaloan SIM (surat ijin mengemudi). Untuk menguji kemajuan usaha ini, Suhermanto mempersilahkan lingkungan wartawan menyisir sendiri ke lapangan, memeriksa ada tidaknya perubahan.
Polres Cirebon meraih penghargaan terbaik dari 201 Polres di Indonesia dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI. Selain itu, Polres ini juga meraih penghargaan terbaik sebagai wilayah bebas korupsi. Penghargaan diserahkan Wakil Presiden Yusuf Kalla, Senin (10/12) lalu.
"Target berikutnya adalah peluang korupsi mengurus surat keterangan catatan kepolisian. Ada juga anggota yang bermain disitu. Kami bersihkan," ujar dia yang memberikan kenaikan gaji bagi personel berprestasi.
Turun
Suhermanto juga menjelaskan kasus pidana tahun 2018 menurun dibanding tahun 2017. Tahun 2017 ada 803 kasus. Sedangkan tahun 2018 ada 736 kasus atau turun 67 kasus (9,10 persen).
Dari jumlah tersebut, hanya kasus pencurian kendaraan bermotor roda empat yang naik 22 kasus, yaitu dari 20 kasus menjadi 42 kasus.
"Akan tetapi, secara keseluruhan, kasus pencurian kendaraan bermotor turun dari 117 kasus menjadi 111 kasus," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Ajun Komisaris Kartono Gumilar.
Kasus pencurian dengan kekerasan (perampokan dan jambret) turun dari 39 kasus menjadi 26 kasus. Kasus pencurian dengan pemberatan turun dari 112 kasus menjadi 93 kasus.
Kasus laka lantas, menurut Troy, juga turun dari 1.078 kasus menjadi 450 kasus. Meski demikian korban meninggal dunia hanya turun sedikit dari 99 orang menjadi 93 orang. Korban luka berat turun dari 55 orang menjadi empat orang.
"Jumlah pelanggar lalin turun dari 46.035 orang menjadi 38.897 orang," tutur Troy.
"Yang menonjol adalah bertambahnya kaum preman. Dari 899 preman yang kami periksa tahun lalu, menjadi 4.163 orang tahun ini. Ini akan menjadi atensi utama jajaran kami," tegas Suhermanto.
Menurut dia, membengkaknya jumlah preman yang diperiksa, terkait dengan masa Pemilu tahun ini. "Saya tidak ingin wilayah hukum Polres Cirebon Kabupaten menjadi ajang kejahatan jalanan di masa Pemilu. Oleh karena itu semua orang yang kami nilai berpotensi melakukan praktek premanisme termasuk penghasutan di jalanan dan pemukiman, kami periksa, dan catat," tandas Suhermanto.
Kasus narkoba juga turun dari 106 kasus menjadi 99 kasus. Demikian pula kasus unjuk rasa. Turun dari 61 unjuk rasa, menjadi 25 kasus.
"Dari 99 kasus Narkoba, 72 kasus sudah P21. Sisanya masih dalam proses. Saya optimis, semua kasus bakal diselesaikan 100 persen," ucap Kepala Satuan Narkoba, Ajun Komisaris Joni.