JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah cabang olahraga yang akan tampil pada SEA Games 2019 belum memulai pemusatan latihan nasional atau pelatnas. Ada yang belum menyusun rencana kegiatan pelatnas untuk tahun ini, ada pula yang lapangan tempat latihannya belum siap digunakan.
Padahal, pada Oktober 2018, Kementerian Pemuda dan Olahraga telah meminta semua cabang olahraga untuk memulai pelatnas sesegera mungkin seusai Asian Games 2018 agar kemampuan atlet tidak menurun. Pada saat itu, baru ada setengah dari sekitar 40 cabang yang ikut Asian Games 2018 yang sudah mulai melakukan pelatnas (Kompas, 23/10/2018).
Kepala Pelatih Voli Pantai Slamet Mulyanto menjelaskan, pelatnas untuk cabang voli belum bisa dimulai karena lapangan di Sentul, Bogor, tempat latihannya saat ini sedang diperbaiki.
”Lapangan sedang disempurnakan. Pasir dan pagar baru sedang ditambah agar atlet lebih nyaman latihan. Pekerjaan itu akan selesai Januari ini,” kata Slamet, Rabu (2/1/2019), di Bogor.
Laporan program kegiatan pelatnas voli pantai untuk SEA Games 2019 serta kualifikasi Olimpiade 2020 telah disusun dan disampaikan kepada Kemenpora. Pelatnas untuk cabang voli pantai rencananya dimulai Januari ini dan berlangsung hingga SEA Games 2019 yang akan digelar pada November dan Desember 2019 di Filipina dan Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, pada Juli dan Agustus 2020.
”Kami telah mengusulkan (kepada Kemenpora) delapan atlet laki-laki dan delapan perempuan. Sasarannya adalah menyumbangkan sejumlah atlet untuk SEA Games 2019 dan lolos kualifikasi Olimpiade 2020,” ucap Slamet.
Sementara itu, untuk sejumlah cabang olahraga lainnya, rencana kegiatan pelatnas 2019 masih belum ditentukan. Pelatih tim nasional boling Indonesia, Thomas Tan, mengatakan, pelatnas untuk cabang voli belum dimulai karena jajaran direksi Pengurus Besar Persatuan Boling Indonesia (PB PBI) belum dibentuk.
Ketua Umum PB PBI untuk periode 2019-2023, Percha Leanpuri, baru dipilih pada 7 Desember 2018. Pada 7 Januari 2019, rapat antarpengurus akan digelar untuk membentuk jajaran direksi PB PBI. ”Setelah itu, baru rencana kegiatan pelatnas akan dibahas,” ucap Thomas.
Hal serupa juga disampaikan pelatih kepala pelatnas karate, Syamsuddin Barkhani. Ia belum menerima rencana kegiatan pelatnas 2019 untuk cabang karate dari pihak pengurus.
”Kami sedang menunggu arahan dari PB FORKI (Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). Pada Januari 2019, PB FORKI akan gelar kongres besar untuk membahas rencana kegiatan pelatnas. Pelatnas harusnya jalan pada Januari ini,” kata Syamsuddin.
Di sisi lain, cabang renang telah memulai pelatnas SEA Games 2019 sejak November 2018. Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Wisnu Wardhana menyatakan, atlet yang ikut pelatnas juga telah diseleksi pada Desember 2018.
”Ada 22 atlet yang kami ajukan ke Kemenpora. Mereka akan kita persiapkan untuk sejumlah kejuaraan internasional, termasuk SEA Games 2019 dan Olimpiade 2020,” kata Wisnu.
Keempat cabang olahraga di atas (voli pantai, boling, karate, dan renang), hingga 2 Januari 2019, belum menerima anggaran pelatnas dari pemerintah. Para pengurus keempat cabang itu mengklaim telah menyampaikan laporan kegiatan, yang termasuk pertanggungjawaban dana pelatnas 2018 dan pengajuan proposal anggaran untuk pelatnas 2019, kepada Kemenpora.
Sekretaris Kemenpora Gatot S Dewa Broto memastikan, setiap cabang akan menerima anggaran pelatnas pada awal tahun ini. Pihaknya akan reimburs biaya latihan pelatnas 2019 yang keluar sebelum anggaran pelatnas 2019 dicairkan.
Kemenpora menyiapkan anggaran Rp 500 miliar untuk persiapan kontingen Indonesia menghadapi SEA Games 2019 dan ASEAN Para Games 2019. Untuk bisa mengajukan dan mencairkan anggaran pelatnas tersebut, cabang harus memberikan laporan pertanggungjawaban pelatnas 2018 dengan benar (Kompas, 22/12/2018).