Banjir Diduga Dipicu Drainase Rusak Terdampak Proyek Tol
Oleh
ratih p sudarsono
·2 menit baca
BOGOR, KOMPAS — Banjir menerjang perbatasan antara Kelurahan Bojong Kerta dan Rancamaya, Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu (2/1/2019) sekitar pukul 15.00. Selain volume air meningkat, banjir diduga akibat kerusakan saluran drainase yang terdampak proyek tol di dekat lokasi bencana.
Wali Kota Bogor Bima Arya yang meninjau lokasi bencana banjir kemarin sore menjelaskan, ada 22 rumah yang terdampak, setengahnya masih terendam air sekitar 1-2 meter. ”Rumah tidak rusak berat seperti roboh. Yang terjadi, air deras masuk rumah, melintas. Namun, tadi saya lihat sebagian masih terendam,” katanya.
Bima menambahkan, berdasarkan keterangan warga setempat, sebelumnya pernah banjir, tetapi tidak sehebat yang terjadi hari ini. Banjir bandang ini kemungkinan imbas dari adanya proyek pembangunan tol tak jauh dari lokasi banjir, selain meningkatnya volume air yang masuk ke saluran drainase.
Kesimpulan ini, kata Bima, diambil dari laporan warga yang mengatakan bahwa beberapa titik saluran air di bawah jalan rusak dan jalan ambles atau turun akibat dilintasi truk dan alat berat yang digunakan dalam proyek tol. Di beberapa lokasi ada pengurukan untuk keperluan proyek tersebut.
”Sebab itu, saya tadi di lokasi memerintahkan camat dan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk meneliti cermat apa yang dilaporkan warga untuk penanganan selanjutnya. Jadi, ini baru dugaan, ada musibah atau bencana ini karena ada tol. Perlu diverifikasi lagi,” tuturnya.
Adapun peningkatan volume air yang masuk ke saluran drainase karena hujan di hulu sangat deras. Kalau di lokasi, hujan tidak besar, tetapi di wilayah Pancawati, Kabupaten Bogor, sangat deras. ”Jadi airnya dari Pancawati, dari hulu,” kata Bima.
Camat Bogor Selatan Sujatmiko mengatakan, air yang menggenangi rumah-rumah warga sudah surut tuntas kemarin pukul 19.00 malam. Namun, warga terdampak bencana masih tinggal di pos pengungsian di Masjid Nur Hidayah di Kelurahan Rancamaya.
”Situasi sudah aman. Air sudah surut. Petugas Damkar sudah membersihkan lorong-lorong jala dari lumpur dan sampah banjir. Warga juga sudah ada yang kembali untuk bersih-bersih rumahnya. Namun, warga masih banyak di posko pengungsian,” ungkap Sujatmiko.
Menurut Sujatmiko, bantuan makanan untuk warga pengungsi sudah dibagikan sebelumnya. Hari ini, camat bersama petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan mendata infrastruktur yang rusak dan diduga menjadi penyebab banjir bandang tersebut.
”Laporan warga ada dua jembatan rusak, Jembatan Cimakati dan Cikobak. Ini berada di aliran irigasi. Kalau rumah warga tidak ada yang rusak, hanya perabotannya yang rusak,” kata Sujatmiko.
Sebelum banjir datang, ada hujan deras tidak terlalu lama dengan sedikit angin, lalu gerimis sampai sore. Hujan terjadi sekitar pukul 14.00.