JAKARTA, KOMPAS — Semua pihak bisa menjadi inspirasi bagi orang lain jika mampu berkreasi dan memberi nilai lebih pada minat dan lingkungannya. Hal ini menjadi tujuan lembaga Indonesia Youth Forum kembali mengadakan Youth Achievment Award 2018 di Jakarta, Senin (31/12/2018). Penghargaan dipersembahkan pada lima tokoh terpilih yang inspiratif dan kreatif di bidangnya masing-masing.
Muhammad Idris selaku Co-Founder Indonesia Youth Forum (IYF) mengatakan, semua pihak, khususnya anak muda, dapat berkarya dan memberikan nilai lebih pada lingkungannya. Ini dibuktikan dengan banyaknya pemuda inspiratif dan kreatif, termasuk yang terpilih sebagai penerima penghargaan Youth Achievment Award 2018.
“Penghargaan ini diberikan sebagai penghormatan, pengakuan, serta motivasi dan pendorong untuk terus mengabdi. Ini diharapkan mendorong pengembangan potensi generasi muda Indonesia sesuai minat dan bakatnya, mengoptimalkan jiwa kepemimpinan, kepeloporan, dan kewirausahaan kaum muda," ujarnya saat memberi sambutan.
Diadakan di Masjid Raya Hasyim Asyhari, pada kegiatan malam pergantian tahun baru tersebut, penghargaan diberikan kepada enam penerima kategori. Mereka adalah Veve Zulfikar sebagai Tokoh Muda Inspiratif Bidang Industri Kreatif yang memperkenalkan musik islami menggunakan media sosial. Ada Risa Maharani sebagai Tokoh Santri Kreatif, desainer muda yang telah mendunia.
Lalu, Wali Band sebagai kelompok musik yang mempunyai kepedulian sosial dan keagamaan melalui Wali Care Foundation, salah satu aksi mereka adalah mengadakan program unggulan renovasi seratus musola. Slamet Tohari sebagai tokoh inspiratif penggerak pendidikan inklusi bagi difabel.
Terakhir, Asrorun Niam Sholeh selaku Deputi II Pengembanan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mendapatkan penghargaan Tokoh Inovatif dan Konsisten dalam Pengembangan Generasi Muda. Di luar jabatannya di Kemenpora, Asrorun banyak melakukan aktivitas kepemudaan.
"Saya berharap agar anak-anak muda terus mengembangkan diri menjadi pemuda yang cerdas dan bermanfaat bagi sekitarnya," tuturnya.
Sementara itu, Slamet Tohari berbahagia karena perjuangan dan dedikasi terhadap pendidikan inklusi bagi difabel mendapat perhatian semua pihak. "Masih banyak yang diperjuangkan untuk kepentingan fasilitas difabel, khususnya pendidikan. Semoga saja saya dan rekan-rekan konsisten dalam perjuangan ini,” ujarnya. (ERIKA KURNIA)