SUKABUMI, KOMPAS — Dibutuhkan perjuangan bagi tim SAR dan relawan untuk mengevakuasi korban longsor di Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Jalan yang sempit menuju lokasi longsor, hujan yang masih sering turun sehingga membuat tanah berlumpur, dan terbatasnya gerak alat berat merupakan beberapa hal yang menjadi penghambat.
Berdasarkan pantauan Kompas, Rabu (2/1/2019), jalan menuju lokasi longsor dari jalan raya utama di sekitar Terminal Cisolok, Sukabumi, terbilang jalan yang tidak mudah untuk bisa dilalui. Jalan sempit dengan lebar hanya sekitar 2,5 meter sehingga hanya bisa dilalui satu mobil. Jalan juga didominasi tanjakan dan turunan dengan beberapa di antaranya memiliki kemiringan hingga 45 derajat.
Kondisi jalan tersebut yang membuat aparat keamanan hanya membolehkan kendaraan tim SAR yang bisa masuk. Di luar itu, termasuk mobil yang membawa sukarelawan yang hendak membantu evakuasi dan penyintas korban longsor, tidak bisa masuk. Alhasil, mereka harus berjalan kaki untuk bisa sampai ke lokasi. Jaraknya sekitar 5 kilometer dan, dengan medan jalan yang berat, dibutuhkan waktu setidaknya 90 menit.
Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangat sukarelawan. Saat Kompas berjalan menuju lokasi longsor, banyak sukarelawan dari berbagai daerah yang tetap semangat berjalan untuk bisa sampai di lokasi longsor.
”Kami diajarkan jiwa patriot dalam kepramukaan, salah satunya membantu mereka yang sedang susah. Jadi, apa pun hambatannya, ya, kita tetap berjuang membantu dengan apa yang kita punya,” tutur Muhammad Irfan (19), salah satu sukarelawan yang datang ke lokasi longsor bersama 11 rekannya.
Medan jalan menuju lokasi longsor yang berat tersebut juga membuat ekskavator berukuran besar tidak bisa masuk. Hanya ekskavator berukuran kecil yang bisa masuk.
”Kami hanya bisa pakai ekskavator kecil, sementara untuk yang ukuran besar tidak bisa mengakses ke sini,” ujar Komandan Korem 061/Surya Kencana Kolonel Mohamad Hasan.
Itu pun geraknya tidak bisa leluasa. Di lokasi longsor, pengemudi ekskavator harus hati-hati karena lokasi yang berlumpur akibat hujan yang masih sering turun. Jika tidak hati-hati, ekskavator bisa ikut terjebak dalam lumpur.
Kondisi tanah yang berlumpur ini sekaligus mempersulit kerja tim SAR dan relawan dalam mencari korban. Apalagi mereka hanya menggunakan alat seadanya. Ditambah lagi terkadang hujan masih sering turun saat pencarian dilakukan.