Kapal Tenggelam di Lampung, Tujuh Awak belum Ditemukan
Oleh
J Galuh Bimantara
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS-Sebuah kapal penangkap cumi bernama Budi Berkat tenggelam di perairan Tulang Bawang, Lampung, jelang pergantian tahun pada Senin (31/12/2018). Dari 12 awak kapal itu, tujuh orang hingga sekarang belum ditemukan.
Saat kejadian, kapal Budi Berkat sedang dalam perjalanan menuju Jakarta dengan rute melalui Kepulauan Seribu. "Setelah kapal tenggelam, para awak kapal terbawa arus ke daerah Kepulauan Seribu Utara," ucap Kepala Kepolisian Sektor Kepulauan Seribu Utara Polres Kepulauan Seribu, Inspektur Satu Isbiyanto, Kamis (3/1/2019).
Dari keterangan mereka yang selamat, kapal tenggelam akibat gelombang laut tinggi. Kapal terbalik kemudian para awak kapal berenang menyelamatkan diri. "Akhirnya, ada kapal nelayan yang lewat sehingga mereka bisa dibawa ke Polsek Kepulauan Seribu Utara," ujar Isbiyanto.
Penyintas yang selamat yaitu Hafis Al-Asad sebagai nakhoda kapal, serta empat anak buah kapal (ABK) bernama Jenal, Ridwan, Putra, dan Warisin. Adapun rekan mereka yang belum ditemukan ialah kepala kamar mesin bernama Dede serta ABK Faisal, Slamet, Yani, Dori, Roni, dan Udin.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kepulauan Seribu Utara Inspektur Dua Dicky Ardiansyah menambahkan, lima penyintas ditemukan terombang-ambing di sekitar Pulau Sebaru Besar pada Selasa (1/1/2019) pagi pukul 10.00 oleh seorang nelayan asal Pulau Kelapa. Artinya, mereka sudah berada di laut sekitar sepuluh jam.
Mereka bisa bertahan hidup dengan berpegangan dengan benda mengapung, termasuk jeriken bekas bahan bakar dari kapal mereka. Mereka lantas naik ke kapal nelayan untuk evakuasi ke Pulau Kelapa yang juga merupakan pusat pemerintahan Kecamatan Kepulauan Seribu Utara. Mereka beristirahat di rumah warga bernama Berry.
Kejadian serta keberadaan para penyintas kapal tenggelam tersebut dilaporkan warga ke Polsek Kepulauan Seribu Utara pada Rabu (2/1/2019) sore. Anggota Polsek Kepulauan Seribu Utara kemudian menjemput para penyintas untuk dibawa ke Puskesmas Kecamatan Kepulauan Seribu Utara agar kondisi kesehatan mereka diperiksa. Setelah itu, kelimanya beristirahat di Markas Polsek di Pulau Kelapa.
“Semua yang selamat hari ini (Kamis) sudah dalam proses pemulangan. Semuanya sudah di Jakarta, mendarat di Dermaga Marina Ancol,” ujar Dicky. Ia menyebutkan, pihaknya berusaha mengantarkan para penyintas ke perusahaan yang mempekerjakan mereka agar mereka terjamin bisa pulang ke tempat masing-masing, tidak lantas terlantar. Namun, mereka belum mau memberi tahu nama perusahaan tempat mereka bekerja.
Terkait pencarian tujuh awak yang belum ditemukan, Dicky mengatakan, Polsek Kepuauan Seribu Utara berkoordinasi dengan tiga polres di Lampung yang terdekat dengan tempat kejadian, termasuk Polres Tulangbawang. Itu lantaran tempat kejadian bukan wilayah hukum Polres Kepulauan Seribu.
Namun, Polsek Kepulauan Seribu Utara mempertimbangkan penyisiran di wilayah yang jadi tanggung jawabnya, karena tidak menutup kemungkinan mereka juga terbawa arus ke area Kepulauan Seribu layaknya yang sudah ditemukan. Anggota Polsek di pulau terluar, Pulau Sebira, juga diminta segera mengabarkan jika mendapat informasi soal korban.