AMBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Ambon, Maluku, mendapat anugerah Harmony Award 2018 dari Kementerian Agama karena dianggap dapat menjaga kerukunan hidup antarumat beragama di daerah itu. Penghargaan itu membuktikan bahwa Ambon yang pernah dilanda konflik sosial bernuansa agama (1999-2003) kini menjadi tempat yang aman bagi semua pemeluk agama.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Persandian Kota Ambon Joy R Ardiaanzs di Ambon, Kamis (3/1/2019), mengatakan, penghargaan itu melengkapi apresiasi yang diberikan oleh Setara Institute pada 2018, yang menempatkan Ambon sebagai salah satu kota dengan indeks toleransi tertinggi di Indonesia. Harmony Award dan indeks toleransi sama-sama menilai dari aspek kehidupan masyarakat dalam keberagaman.
Menurut Joy, penghargaan dimaksud diberikan kepada pemerintah tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota yang masuk kategori kota paling rukun. Selain Pemerintah Kota Ambon, ada juga lima pemerintah daerah yang ikut menerima penghargaan itu, yakni Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, Pemerintah Kabupaten Bulungan, dan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Penghargaan itu diserahkan oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin kepada perwakilan dari setiap daerah dimaksud di Jakarta pada Kamis ini. Untuk Kota Ambon, penghargaan akan diterima Wakil Wali Kota Ambon Syarif Hadler. ”Kami sangat berterima kasih atas penghargaan ini. Penghargaan ini untuk semua masyarakat Kota Ambon,” kata Joy.
Penghargaan itu sebagai pembukitan bahwa Ambon yang pernah dilanda konflik sosial bernuansa agama itu telah bangkit dari keterpurukan dan menjadi contoh daerah yang rukun di Indonesia. Ambon, yang dulu dijadikan laboratorium konflik, kini menjadi laboratorium kerukunan antarumat beragama terbaik di Indonesia.