Dua petenis putra dan putri terbaik bertemu untuk pertama kali dalam satu lapangan. Mereka saling mengeluarkan permainan terbaik sekaligus tontonan yang menghibur.
Sebanyak 14.064 orang di Perth Arena, Perth, Australia, serta jutaan orang yang menyaksikan melalui tayangan televisi menjadi saksi pertemuan dua petenis terbaik sepanjang sejarah (greatest of all time/GOAT). Butuh 43 gelar juara Grand Slam dalam 20 tahun perjalanan karier sebagai petenis profesional untuk mempertemukan Roger Federer dan Serena Williams dalam satu pertandingan.
Momen langka itu terjadi saat Swiss bertemu Amerika Serikat dalam penyisihan Grup B kejuaraan tenis beregu campuran Piala Hopman di Perth Arena, Selasa (1/1/2019) malam.
Bermain bersama pasangan masing-masing, mereka berhadapan dalam nomor ganda campuran setelah masing-masing menyumbangkan kemenangan pada nomor tunggal.
Federer/Belinda Bencic, yang membela Swiss, menang 4-2, 4-3 (5-3) atas Frances Tiafoe/Serena (AS). Berkat hasil itu, Swiss menang 2-1 dan memimpin klasemen Grup B, unggul atas Yunani, Inggris Raya, dan AS.
Pertandingan yang dinanti sejak Federer dan Serena dipastikan main serta Swiss berada satu grup dengan AS itu mengundang kedatangan 14.064 penonton di Stadion Perth Arena.
Panitia mencatat, ini menjadi jumlah penonton terbanyak sejak Piala Hopman digelar pada 1989. Penggemar keduanya menulis julukan yang sama pada poster yang mereka bawa: Petenis Terbaik Sepanjang Sejarah.
Media di Australia bahkan menyebut pertemuan Federer dan Serena sebagai pertandingan yang melibatkan petenis putra dan putri paling dinanti sejak ”Battle of the Sexes” pada 1973.
Pada pertandingan ekshibisi itu, petenis putri Billie Jean King mengalahkan mantan petenis putra nomor satu dunia, Bobby Riggs.
Peran penting
Di lapangan, Federer yang telah meraih 20 gelar Grand Slam (terbanyak untuk tunggal putra) dan Serena dengan 23 gelar berperan penting untuk timnya. Federer banyak menyumbangkan poin melalui servis akurat dan permainan depan net. Servis Serena juga tak kalah menyulitkan dengan kecepatan mendekati 200 kilometer per jam.
Pertandingan juga diwarnai beberapa kejadian yang mengundang tawa penonton, seperti ketika bola pukulan Federer mengenai tubuh Serena dan sebaliknya.
Dalam wawancara yang dilakukan mantan petenis ganda Australia sebagai pembawa acara, Todd Woodbridge, Federer dan Serena saling lempar pujian dan komentar yang mengundang tawa penonton.
”Ternyata saya pemain ganda campuran yang bagus. Menyenangkan bisa tampil di sini dan saya merasa terhormat bisa bermain melawan Serena,” kata Federer.
”Ini pengalaman yang sangat keren. Saya sedih pertandingan cepat selesai, rasanya kami baru selesai pemanasan. Saya senang kami bisa melakukannya hingga banyak yang ingin saya lakukan, memotret, membawa putri saya untuk melihat kami,” ujar Serena.
Dalam suasana hangat, sambil beberapa kali memberi pelukan, Federer dan Serena saling memuji penampilan mereka.
”Saya gugup saat harus mengembalikan servis dia. Saat tie-break, saya bahkan mengingatkan diri sendiri bahwa saya harus mengembalikan servis Serena. Semua orang membicarakan servis Serena. Servisnya memang sulit dikembalikan,” kata Federer.
”Servismu juga menyulitkan, sulit dibaca. Mungkin saya bisa meminta tips untuk servis seperti itu,” ujar Serena, yang juga menyebut Federer sebagai petenis terbaik sepanjang sejarah.
Keluarga
Lahir pada tahun yang sama, yaitu 1981, Federer dan Serena masih menjalani karier mereka hingga saat ini. Serena memasuki arena tenis profesional sejak 1995, sementara Federer sejak 1998.
Selain meraih gelar Grand Slam dan total hadiah hingga 200-an juta dollar AS di antara keduanya, mereka juga memiliki persamaan lain. Federer dan Serena masih melanjutkan karier meski telah berkeluarga dan memiliki anak.
Federer punya dua pasang anak kembar, sementara Serena dengan satu putri yang dia lahirkan pada September 2017. Ini mengundang pujian keduanya dalam menjalani kehidupan profesional sebagai atlet dan sebagai orangtua.
”Serena adalah sang juara. Dia sangat bersemangat dan fokus. Itu yang saya suka dari dia,” ujar Federer. ”Dia adalah orang yang hebat, di dalam dan luar lapangan,” kata Serena yang berswafoto bersama Federer sebelum meninggalkan lapangan.
”GOAT vs GOAT. GOAT menang @rogerfederer,” tulis Serena dalam akun Instagram menyertai hasil swafoto bersama Federer.
Usia, keluarga, serta persaingan ketat di arena tenis profesional tak menyurutkan motivasi Federer dan Serena. Menjadi yang terbaik dan menikmati keseimbangan antara kehidupan pribadi dan dunia tenis menjadi motivasi mereka, petenis terbaik sepanjang sejarah. (AP/AFP)