SERANG, KOMPAS – Gunung Anak Krakatau, Lampung, kembali erupsi pada Jumat (4/1/2018). Terlihat kolom abu dengan tinggi sekitar 2.000 meter dari puncak gunung itu. Masyarakat diminta berada di luar radius 5 kilometer dari kawah.
Windi Cahya Untung, petugas Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Banten mengatakan, erupsi terjadi pada pukul 14.21. Dentuman erupsinya terdengar di pos tersebut.
Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke utara hingga timur laut. Erupsi itu terekam dengan amplitudo maksimum 14 milimeter (mm) dan durasi sekitar tiga menit. Saat ini, Anak Krakatau masih berstatus Siaga.
Berdasarkan data Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, Anak Krakatau meletus 37 kali pada Kamis (3/1/2019) dengan durasi 50-883 detik. Meski menurun dibandingkan sehari sebelumnya atau 60 letusan, aktivitasnya masih tinggi.
Menurut Deny Mardiono, Kepala Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau di Desa Pasauran, kegempaannya masih berfluktuasi. “Kami terus memantau Anak Krakatau dengan mengamati, mengevaluasi dan menyusun data mengenai aktivitas gunung itu,” ujarnya.