JAKARTA, KOMPAS – Tim Kampanye Nasional Jokowi Widodo-Ma’ruf Amin menyatakan kedekatan hubungan pasangan nomor urut 01 dengan rakyat menjadi modal utama mengahadapi debat pertama calon presiden dan calon wakil presiden pada 17 Januari mendatang. Posisi Jokowi sebagai petahana juga diyakini akan menguntungkan pasangan tersebut.
Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Ace Hasan Syadzily, mengatakan, tidak ada rencana pertemuas dengan tokoh tertentu yang dirancang menyiapkan Jokowi dan Ma’ruf menghadapi debat. “Di debat nanti, Jokowi akan fokus menyampaikan pencapaiannya selama menjadi presiden,” kata Ace, Jumat (4/1/2018).
Menurut Ace, kemampuan alami Jokowi membangun kedekatan dengan rakyat menjadi keuntugan besar saat debat nanti. “Jokowi dari dulu pandai menyelami hati rakyat, ketika debat dia tinggal mengatakan saja apa yang disimpan di ingatannya ketika berjumpa dengan rakyat,” ucap Ace.
Kecakapan beretorika, menurut Ace, bukanlah kunci utama dalam memenangkan debat capres dan cawapres. Ia mengatakan, yang lebih penting adalah kedalaman pengetahuan sang calon untuk menarik simpati rakyat.
“Mentornya Jokowi dan Ma’ruf itu rakyat, jadi soal mudah bagi mereka kalau yang diuji adalah pengetahuan soal rakyat,” ujar Ace. Ia yakin, program Jokowi yang berasal dari obrolan bersama rakyat akan lebih diminati dari pada program yang dirancang hanya oleh golongan elite politik.
Debat pertama akan mengangkat topik seputar bidang penegakan hukum, HAM, korupsi, dan terorisme. Debat 90 menit itu akan disiarkan TV dan radio. Pendalaman materi dipandu moderator. Kedua pasangan calon diberi kesempatan sampaikan visi-misi dan program, pendalaman visi-misi, serta sesi saling bertanya antarkandidat dan debat antarkandidat (Kompas, 4/1/2019).
Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma’ruf, Arsul Sani, saat dihubungi dari Jakarta, mengatakan, Jokowi-Ma’ruf telah siap mengahadapi tema debat pertama itu. “Yang paling banyak menarik perhatian pasti soal HAM,” ujar Arsul.
Isu HAM jadi salah satu janji Nawacita Jokowi saat Pilpres 2014. Arsul juga sadar, isu itu salah satu yang paling banyak mengundang pertanyaan pemenuhan janji Nawacita.
“Soal itu, saya yakin Jokowi mampu menjawabnya secara terbuka. Agar masyarakat juga belaja menyelesaikan pelanggaran berat HAM masa lalu itu besar tantangannya,” kata Arsul.
Menyoal Ma’ruf yang belum pernah menghadapi suasana persaingan pilpres, Ace percaya kapasitas Ma’ruf sebagai ulama akan membantu mengatasi tantangan tersebut. “Tentu saja sebagai ulama, beliau sudah terbiasa berdebat sepanjang hidupnya,” kata Ace.
Selain itu, Ace menyatakan, Jokowi-Ma’ruf telah berkonsutasi dengan sejumlah pakar dan akademisi saat merumuskan program yang akan ditawarkan. Namun, Ace menolak menyebutkan identitas para akademisi tersebut.
Batal bertemu
Sementara itu, pertemuan Susilo Bambang Yudhoyono dan Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang awalnya dijadwalkan hari Jumat (4/1/2019) pukul 15.00 dipastikan batal karena Prabowo pergi ke luar negeri.
Bertempat di kediaman SBY di Jalan Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kedua pihak awalnya hendak berjumpa dalam pertemuan itu untuk membahas persiapan program kampanye pasangan nomor urut 02 dalam rangka menghadapi agenda debat calon presiden dan calon wakil presiden pada Kamis (17/1/2019).
Kami enggak mau repot dong kalau capresnya saja tidak bisa hadir.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Renanda Bachtar yang dihubungi melalui telepon, mengatakan, pertemuan batal karena Prabowo ada urusan mendadak di luar negeri. “Kami enggak mau repot dong kalau capresnya saja tidak bisa hadir,” kata Renanda, Jumat (4/1/2019).
Renanda juga menyebutkan, SBY merasa tidak nyaman karena agenda pertemuan itu tersebar ke awak media. Menurut Renanda, visi danmisi serta program Pasangan Prabowo-Sandi akan dipublikasikan pada saatnya nanti.
“Awalnya pertemuan itu bersifat internal, SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) kaget saat tahu agenda pertemuan itu bocor dan diketahui pers. Masak rapat strategi internal malah mau dipublikasikan secara terbuka,” ujar Renanda.(PANDU WIYOGA)