BANJARMASIN, KOMPAS – Bencana hidrometeorologis di beberapa daerah juga berpotensi terjadi di wilayah Kalimantan Selatan saat memasuki musim hujan. Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologis, awal tahun ini.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalsel Wahyuddin mengatakan, bencana hidrometeorologis terjadi setiap tahun di Kalsel. Setidaknya empat bencana selalu terjadi pada musim hujan, yaitu banjir, longsor, puting beliung, dan gelombang pasang.
Sejak akhir tahun 2018, beberapa kabupaten di Kalsel, di antaranya Banjar, Tapin, dan Barito Kuala sudah menetapkan status siaga darurat bencana banjir, longsor, puting beliung, dan gelombang pasang.
”Karena sudah lebih dari dua kabupaten yang menetapkan status siaga darurat, maka provinsi juga menetapkan status siaga darurat banjir, longsor, puting beliung, dan gelombang pasang. Status siaga darurat terhitung mulai 1 Januari sampai 30 April 2019,” kata Wahyuddin di Banjarmasin, Kamis (3/1/2019).
Sejak status siaga darurat ditetapkan, di beberapa kabupaten yang rawan banjir langsung dibangun posko bencana. Personel dan peralatan juga disiagakan untuk menanggulangi bencana yang bisa terjadi kapan saja.
”Kami juga sudah memasang sistem peringatan dini di enam kabupaten yang rawan banjir, yaitu Tabalong, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar, Tanah Bumbu, dan Barito Kuala. Apabila permukaan air sungai naik, maka akan ada alarm,” tuturnya.
Menurut Wahyuddin, beberapa kabupaten saat ini sudah harus siaga menghadapi banjir karena kondisi air sungai sudah meninggi, terutama di Tapin. ”Jika hujan terus menerus dalam beberapa hari ke depan, pasti banjir,” ujarnya.
Cuaca ekstrem
Wahyuddin juga mengimbau masyarakat Kalsel untuk mengantisipasi cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di Kalsel dalam seminggu ke depan. Sebab, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan dini mengenai potensi hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah Kalsel.
”Kami imbau masyarakat sebisa mungkin tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah, tidak berwisata ke pantai, dan tidak melakukan perjalanan dengan transportasi laut karena bisa membahayakan keselamatan,” katanya.
Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarbaru, Riza Arian Noor menyampaikan, prospek cuaca mingguan di wilayah Kalsel, 2-8 Januari 2019 memperlihatkan ada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Selain itu, juga ada potensi gelombang tinggi. ”Harus diwaspadai potensi gelombang tinggi mencapai 2,5 meter sampai 3,5 meter di Perairan Laut Jawa bagian tengah dan timur, serta di Perairan Kotabaru,” kata Riza.