JAKARTA, KOMPAS — Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian terus menjalin kesepakatan pengawasan komoditas ekspor dengan berbagai negara. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas dan ekspor komoditas Indonesia.
Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Badan Karantina Pertanian (Barantan), Arifin Tasriff, mengatakan capaian kesepakatan pengawasan komoditas, atau Sanitary and Phytosanitary (SPS) untuk ekspor ke sejumlah negara menunjukkan perkembangan yang signifikan.
"Kesepakatan pengawasan ini terus kami kejar. Tahun lalu, misalnya, kita sudah menandatangani kesepakatan dengan Australia untuk ekspor komoditas buah manggis dan salak," kata Arifin di Jakarta, Jumat (4/1/2019).
Sementara itu, perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), juga telah memasuki tahap akhir dan ditargetkan selesai tahun ini. Kesepakatan ini akan menambah nilai dan daya saing komoditas ekspor pertanian.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Indonesia, Hendra Juwono mengatakan SPS tidak hanya membantu pelaku usaha, tetapi juga petani komoditasnya.
Menurut dia, potensi ekspor komoditas buah tropis Indonesia sangat besar. Ia mencontohkan, permintaan ekspor buah nangka saat ini sangat tinggi, terutama di sebagian wilayah Eropa dan Amerika.
"Permintaan buah nangka tinggi karena menjadi pengganti daging di sejumlah negara. Hal ini sangat potensial untuk digarap oleh pengusaha lokal," kata Hendra.
Momentum peningkatan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam keterangan pers mengatakan, hari ini dilakukan ekspor sebanyak 42 jenis komoditas buah dan sayuran di Bandung, Jawa Barat. Jumlah sebanyak 10.000 ton itu diekspor ke 12 negara, di antaranya yaitu China, Thailand, dan Selandia Baru.
Menurut Amran, ekspor komoditas terus didorong melalui sejumlah kebijakan. Izin ekspor saat ini dibantu layanan online single submission selama 24 jam. Pihaknya telah mencabut sebanyak 291 peraturan yang dianggap menghambat izin ekspor. Berkat berbagai kebijakan tersebut, ekspor komoditas buah manggis naik hingga 500 persen.
Amran menjelaskan, nilai ekspor holtikultura tahun 2018 mencapai lebih dari Rp 5 triliun, dengan tujuan 113 negara. Ekspor sayuran meningkat 4,8 persen, sementara ekspor buah tumbuh 26,27 persen. (ADITYA DIVERANTA)
Editor:
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.