PURBALINGGA, KOMPAS – Pembangunan fisik Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman Wirasaba di Kabupaten Purbalingga dimulai Jumat (4/1/2019), antara lain ditandai doa bersama dan pemotongan tumpeng. Pembangunan landas pacu dan terminal penumpang ditargetkan selesai kurang dari dua tahun.
“Mudah-mudahan pembangunan ini tidak melebihi 24 bulan. Tadi kami sampaikan kepada ibu Plt Bupati dan tamu undangan (bahwa pembangunannya perlu waktu) 18-20 bulan,” kata Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin pada tasyakuran "Dimulainya Pembangunan Infrastruktur Bandara Jenderal Besar Soedirman" di Purbalingga, Jumat (4/1/2019).
Awaluddin mengatakan, pembangunan tahap satu bandara ini meliputi pembangunan landasan sepanjang 1.600 meter dengan lebar 30 meter, apron atau tempat parkir pesawat berukuran 100 x 75 meter serta ukuran 70 x 70 meter, dan terminal penumpang seluas 3.600 meter persegi. “Kapasitas pergerakannya akan kami optimalkan 500.000 penumpang per tahun,” katanya.
Sampai saat ini, PT Angkasa Pura II telah mengelola 16 bandara, salah satunya bandara di Banyuwangi. Adapun bandara di Purbalingga dengan investasi Rp 350 miliar hingga Rp 400 miliar ini bandara ke-17 yang dibangun dan dikelola PT Angkasa Pura II. “Kami di Angkasa Pura II sangat optimistis bahwa enam kabupaten/kota di sekitar Purbalingga akan jadi pasar sangat potensial, termasuk juga dukungan dari investor dan pergerakan industri yang sudah ada di Purbalingga. Ini akan jadi pelanggan kami di bandara ini,” katanya.
Kepala Staf Komando Operasi TNI Angkatan Udara I Marsekal Pertama Samsul Rizal menuturkan, pembangunan pangkalan TNI AU ini dapat semakin mendukung kegiatan TNI sekaligus bermanfaat bagi warga sekitar baik di sektor ekonomi maupun wisata. “Keberadaan bandara ini juga akan mendukung pelaksanaan tugas pokok TNI, terutama tugas TNI dalam melaksanakan operasi militer selain perang, seperti operasi penanggulangan bencana alam yang membutuhkan fasilitas transportasi udara dalam penanganannya,” kata Samsul.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah Satriyo Hidayat mengatakan, pada 2019 ini pemerintah provinsi telah menganggarkan dana Rp 40 miliar untuk biaya pembebasan lahan guna proses rencana pembuatan landas pacu tahap II sepanjang 2.500 meter. Pihaknya juga secara bertahap menyiapkan infrastruktur pendukung, seperti pembangunan akses jalan, baik dari Kabupaten Banjarnegara, Banyumas, maupun Pemalang. “Mudah-mudahan bandara ini jadi daya ungkit ekonomi di wilayah Jateng barat dan selatan,” kata Satriyo.
Pelaksana Tugas Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi mengatakan, pembangunan bandara ini sudah ditunggu warga Purblingga dan sekitarnya karena sudah dirintis sejak 2006. “Bandara ini akan membuka akses Jateng bagian barat dan selatan. Tentunya bisa membawa multiplayer efek yang luar biasa. Meningkatkan perekonomian. Meningkatkan perdagangan. Meningkatkan geliat pariwisata dan sebagainya,” kata dia.