BEKASI, KOMPAS — Tumpukan sampah memenuhi beberapa ruas Kali Pisang Batu, Desa Pahlawan Setia, Tarumajaya, Kabupaten Bekasi. Sampah itu diduga merupakan kiriman dari hulu sungai di Kota Bekasi. Kondisi ini dikhawatirkan memicu banjir jika tak segera ditangani.
Menurut sejumlah warga, sampah tersebut mulai menumpuk sekitar dua minggu lalu. Sampah muncul setelah hujan deras melanda kawasan tersebut. Sebulan sebelumnya, petugas dari Pemerintah Kabupaten Bekasi mengeruk sungai yang awalnya dipenuhi eceng gondok itu.
“Setelah dikeruk, sungai sempat bersih. Air pun mengalir lancar. Namun, ketika hujan deras melanda, sampah bermunculan dari hulu,” kata Dedi Setiawan (25), warga Desa Pahlawan Setia, yang tinggal di sekitar bantaran sungai, Jumat (4/1/2019).
Berdasarkan pantauan Kompas di lokasi, sampah tersebut terbagi atas tiga tumpukan besar. Sementara, di beberapa titik lain, sampah juga menumpuk di pinggir kali. Sampah terlihat kusam karena sudah lama berada di air.
Dua tumpukan masing-masing sepanjang sekitar 30-40 meter berada di Jembatan Pisang Batu dan di beberapa meter arah ke hulu. Sementara itu, tumpukan lainnya sepanjang sekitar 150 meter tertahan di bendungan warga yang berjarak sekitar 550 meter dari jembatan. Tebal tumpukan sampah sungai berlebar sekitar 15 meter itu kira-kira 30-50 centimeter.
Jenis sampah itu beragam, mulai dari kantong plastik, wadah bekas makanan dan minuman berbahan plastik, berbagai kayu dan tumbuhan, hingga kasur. Air kali berwarna hitam. Bau tak sedap menyengat menguar dari tumpukan sampah dan sungai.
Sumaryanti (45), warga Desa Pahlawan Setia yang juga tinggal di sekitar bantaran kali, mengatakan, kondisi bisa memicu penyakit. Bau sungai lebih menyengat daripada biasanya. Selain itu, dia juga khawatir tumpukan sampah akan memicu banjir.
“Ketika ada eceng gondok, air memang beberapa kali meluap, tetapi hanya sampai halaman. Kalau kondisinya begini, kemungkinan bisa sampai masuk rumah. Saya berharap pemerintah ikut turun tangan karena sampah ini bukan dari warga sekitar,” ujarnya.
Kepala Desa Pahlawan Setia Zainal Abidin, ketika dihubungi, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan terkait penanganan sampah itu. Zainal juga mengharapkan bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bekasi. Menurutnya, pihak desa tidak akan bisa menangani masalah ini sendirian.
Zainal menjelaskan, sungai ini melewati tiga desa di Kecamatan Tarumajaya, yaitu Setia Asih di bagian selatan (hulu), Setiamulya di bagian barat, dan Pahlawan Setia di bagian timur dan selatan (hilir). Sebulan sebelumnya, memang ada normalisasi sungai dari Setia Asih hingga Pahlawan Setia.
“Normalisasi dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya banjir. Namun, kalau sampah menumpuk begini malah akan memicu banjir,” kata Zainal.
Zainal menambahkan, sampah menumpuk di desanya karena tertahan jembatan dan bendungan yang dibuat warga untuk mengaliri sawah. Jika ingin terbebas dari sampah, pihaknya bisa saja mengalirkan sampah itu ke hilir. “Tetapi itu kan hanya memindahkan masalah ke tempat lain. Penanganannya ya, harus dikeruk,” ujarnya.
Zainal pun berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi ataupun Pemerintah Kota Bekasi membuat jaring di perbatasan sungai. Dengan demikian, sampah dari hulu tidak mengalir hingga ke hilir. Kondisi seperti ini merugikan warga yang berada di hilir karena tumpukan sampah tidak sepenuhnya berasal dari mereka.
Dihubungi terpisah, Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Kabupaten Bekasi Dody Supriyatna mengatakan, Sabtu, akan ada aksi mengangkat sampah. Pihaknya menyiapkan 15 unit truk sampah. Aksi dikoordinasikan oleh Camat Tarumajaya sebagai pemimpin wilayah. (YOLA SASTRA)
Editor:
Andy Riza Hidayat
Bagikan
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
Tlp.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.