JAKARTA, KOMPAS -- Tiga nama calon wakil gubernur akan menjalani uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test pada Januari 2019 ini. Wakil gubernur terpilih diharapkan dapat sevisi dengan Gubernur yang menjabat saat ini.
Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah membentuk tim uji kepatutan dan kelayakan calon wakil gubernur (cawagub). Tim uji kepatutan dan kelayakan dari kedua partai itu akan terdiri dari 4 orang.
"Dari Gerindra sudah menetapkan Wakil Ketua Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan DPD Gerindra DKI Syarif dan Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro. Kami masih menunggu dua nama anggota tim yang diajukan PKS," kata Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta Ahmad Sulhy saat dihubungi, Jumat (4/1/2019).
Setelah uji kepatutan dan kelayakan yang ditargetkan dapat berjalan Januari ini, lini masa berikutnya bergantung pada tim tersebut. Sulhy berharap, wakil gubernur terpilih sudah ada sebelum Pemilihan Presiden 2019.
Secara simultan, Sulhy mengatakan, pihaknya telah meminta pembahasan tata aturan pemilihan wakil gubernur di tingkat DPRD DKI Jakarta. Dasarnya berupa Tata Tertib DPRD DKI yang baru saja ditetapkan.
Adapun ketiga nama cawagub itu merupakan usungan PKS. Kepala Bidang Hubungan Masyarakat PKS DKI Jakarta Zakaria mengatakan, ketiga nama itu terdiri dari Agung Yulianto, Ahmad Syaikhu, dan Abdurrahman Suhaimi.
Jangan sampai wakil gubernur terpilih membawa agenda sendiri saat menjalankan tugasnya nanti -- Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan
Terkait tiga nama usungan PKS itu, Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, uji kepatutan dan kelayakan dapat dijalankan Januari ini. Pengujian tersebut dapat dilanjutkan dengan pemilihan karena yang diuji lebih dari dua orang.
"Artinya, tanda-tanda nama wakil gubernur terpilih semakin terlihat. Saya berharap wakil gubernur terpilih lainnya dapat memiliki visi yang sama," kata dia.
Anies menyoroti hal ini karena wakil tersebut tidak bersamanya dalam merumuskan janji dan visi-misi selama kampanye saat itu. Anies menginginkan wakil yang dapat berkomitmen menjalankan agenda yang sudah ditentukan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
"Jangan sampai membawa agenda sendiri saat menjalankan tugasnya nanti," tegas dia.
Saat kampanye, Anies memiliki visi menjadikan Jakarta sebagai kota maju dan beradab dengan seluruh warga merasakan keadilan dan kesejahteraan. Pendekatan pencapaian visi ini melalui tiga pilar, yakni, pembangunan manusia, pembangunan lingkungan kota, dan pembangunan kesejahteraan. (JUD)