JAKARTA, KOMPAS — Longsor susulan masih mengancam sekitar lokasi bencana di Kampung Garehong, Dusun Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Tim SAR gabungan memasang early warning system, alat pendeteksi longsor, untuk memastikan keselamatan selama proses evakuasi.
Setelah longsor menimbun 30 rumah di Kampung Garehong, Senin (31/12/2018) malam, tanah di sekitar bencana belum stabil. Cuaca hujan selama beberapa hari terakhir pun memperburuk kondisi tanah. Akibatnya, Rabu (2/1/2019) malam, longsor kembali terjadi. Kali ini berupa material batu besar dengan lebar 5-8 meter.
Komandan Resor Militer 061 Suryakencana Kolonel (Inf) M Hasan mengatakan, longsor susulan mengancam keselamatan tim SAR. Untuk itu, tim memasang alat early warning system di mahkota longsor atau titik sumber longsor.
”Alat sudah mulai efektif Kamis (3/1/2019) kemarin. Fungsinya untuk mendeteksi pergerakan tanah. Kalau ada pergerakan signifikan, tanah itu akan mengeluarkan sinyal berupa alarm dan sirene,” kata Hasan, Jumat (4/1/2019).
Alat pendeteksi longsor yang dipasang di lokasi tersebut merupakan pinjaman dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banjarnegara, Jawa Tengah.
Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Banjarnegara Andri Sulistyo, yang hadir ke lokasi, mengatakan, alat itu bisa mendeteksi pergerakan tanah setiap 5 sentimeter. Ketika pergerakan tanah mencapai 10 cm, alat itu akan mengeluarkan sinyal berupa lampu dan bunyi sirene.
”Sirene itu bisa kedengaran sampai 1.000 meter. Kemudian, ketika pergeseran tanah sudah 15 cm, sirene akan bunyi dua kali yang artinya harus lakukan evakuasi,” kata Andri.
Andri mengungkapkan, berdasarkan pengalaman, apabila pergerakan tanah sudah mencapai 20 cm, kemungkinan besar longsor akan terjadi. ”Paling efektif sebenarnya kalau daerah potensi longsor harus punya alat ini untuk meminimalisasi jatuhnya korban longsor lebih besar,” katanya.
Jumat, tim SAR gabungan memulai proses evakuasi sejak pukul 07.00. Fokusnya mencari 15 orang yang belum ditemukan. Proses pencarian akan lebih mudah karena pada hari sebelumnya tim telah mengidentifikasi kemungkinan lokasi korban. Cuaca cerah sejak pagi menambah efektif kerja tim.