Umur Anjing Gemuk 2,5 Tahun Lebih Pendek dari Anjing Langsing
Oleh
Subur Tjahjono
·4 menit baca
Seperti manusia, anjing juga memiliki masalah kegemukan yang berbahaya untuk kesehatan. Hasil penelitian di Amerika Serikat menunjukkan, umur anjing yang kelebihan berat dua setengah tahun lebih pendek jika dibandingkan dengan anjing dengan berat badan ideal. Umur rata-rata anjing sekitar 15 tahun.
Penelitian berjudul ”Hubungan antara Rentang Hidup dan Kondisi Tubuh pada Anjing yang Dikebiri” itu dimuat dalam Journal of Veterinary Internal Medicine yang juga dipublikasikan Sciencedaily, 3 Januari 2019. Penelitian baru dilakukan ilmuwan dari Pusat Nutrisi Hewan Kesayangan Waltham Universitas Liverpool, Inggris, dan Rumah Sakit Hewan Banfield, AS.
Studi ini memanfaatkan data demografi, geografis, dan klinis dari anjing yang dirawat di 1.000 rumah sakit hewan (RSH) jaringan RSH Banfield antara April 1994 dan September 2015. Data yang tersedia sebanyak 50.787 anjing dari 12 jenis paling populer, yaitu dachshund, gembala jerman, golden retriever, labrador retriever, american cocker spaniel, beagle, boxer, chihuahua, pit bull terrier, pomeranian, shih tzu, dan yorkshire terrier.
Hasil penelitian menunjukkan, untuk semua ras, risiko kematian anjing dengan kelebihan berat badan lebih besar daripada anjing dengan berat badan normal. Rasio bahayanya mulai dari 1,35 untuk anjing gembala jerman hingga 2,86 untuk anjing yorkshire terrier.
Pada semua jenis, rentang hidup rata-rata lebih pendek pada anjing dengan kelebihan berat badan dibandingkan dengan anjing dengan berat normal. Perbedaan terbesar terjadi pada anjing yorkshire terrier, yaitu anjing dengan kelebihan berat badan umurnya 13,7 tahun, padahal umur normal 16,2 tahun. Perbedaan paling sedikit terjadi pada anjing gembala jerman, yaitu anjing dengan kelebihan berat badan berumur 12,1 tahun, padahal umur normal 12,5 tahun.
Anjing adalah hewan kesayangan paling populer di dunia. Lebih dari seperempat rumah tangga (26 persen) di Inggris dan hampir setengahnya di AS (47,6 persen) memiliki seekor anjing. Namun terlepas dari kasih sayang pemilik terhadap anjing, kekhawatiran berkembang bahwa banyak pemilik hewan peliharaan tidak menyadari implikasi kesehatan serius dari anjing yang membawa berat tambahan. Obesitas hewan peliharaan terus meningkat, dengan angka terbaru memperkirakan satu dari tiga anjing dan kucing di AS kelebihan berat badan.
Meskipun studi ini tidak meneliti alasan di balik kelebihan berat badan pada anjing, kebiasaan makan diduga berperan dalam obesitas pada hewan peliharaan. Menurut survei Better Cities For Pets baru-baru ini, lebih dari setengah (54 persen) pemilik kucing dan anjing selalu atau sering memberikan makanan hewan peliharaan mereka jika mereka memohonnya, dan hampir seperempat (22 persen) pemilik kucing dan anjing terkadang makan berlebihan. Hewan peliharaan mereka untuk membuat mereka bahagia.
Guru Besar Kedokteran Hewan Kecil di Universitas Liverpool Alex German mengatakan, pemilik sering tidak menyadari bahwa anjing mereka kelebihan berat badan dan banyak yang mungkin tidak menyadari dampaknya terhadap kesehatan. Yang mungkin tidak diketahui adalah bahwa jika hewan kesayangan mereka terlalu berat, mereka lebih mungkin menderita masalah lain, seperti penyakit sendi, masalah pernapasan, dan jenis kanker tertentu, serta memiliki kualitas hidup yang lebih buruk.
Bagi banyak pemilik, kata Alex, memberikan makanan, terutama sisa-sisa makanan lezat dan meja makan, adalah cara menunjukkan kasih sayang kepada hewan peliharaan.
”Yang mengkhawatirkan, diperkirakan hanya satu dari lima pemilik hewan peliharaan yang selalu mengukur berapa banyak makanan yang mereka berikan kepada hewan peliharaan mereka, dengan empat dari lima (87 persen) selalu atau sering hanya memperkirakan jumlah makanan yang mereka pikir dibutuhkan oleh hewan peliharaan mereka pada setiap sajian,” kata Alex.
Penelitian sebelumnya di Inggris menunjukkan, satu dari empat anjing yang bersaing dalam pertunjukan anjing terbesar di dunia, Crufts, kelebihan berat badan. Para peneliti mendasarkan temuan mereka pada 1.120 gambar anjing daring dari 28 ras yang muncul di Crufts, yang setengahnya rentan terhadap obesitas. Tiga dari empat (74 persen) dari anjing pertunjukan dalam kondisi ideal dan tidak ada yang kelebihan berat badan. Akan tetapi satu dari empat (26 persen) kelebihan berat badan.
Anjing jenis pug, basset hound, dan labrador retriever adalah ras yang paling mungkin dinilai kelebihan berat badan. Anjing pudel, terrier, rhodesian, vizlas hungaria, dan dobermanns adalah jenis yang paling tidak mungkin kelebihan berat badan.
”Upaya lebih lanjut diperlukan untuk mendidik pemilik dan pembiak anjing, serta menunjukkan kepada juri sehingga mereka semua dapat lebih mengenali kondisi kelebihan berat badan sehingga membantu mencegah perkembangan obesitas,” kata Z R Such dan A J German dalam kesimpulan penelitian yang dimuat dalam jurnal Veterinary Record, yang juga dipublikasikan Sciencedaily, 13 Juli 2015.