SUKABUMI, KOMPAS – Keterlibatan sejumlah warga membantu tim SAR gabungan mencari korban terkubur pascalongsor di Kampung Garehong, Desa Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, diapresiasi. Kehadiran mereka memudahkan pencarian karena sangat paham dengan kondisi di lokasi bencana.
“Keterlibatan warga sangat membantu karena sebagian besar kondisi rumah korban sudah tidak terlihat karena tertimbun material longsor. Ikatan persaudaraan yang kuat membuat mereka peduli untuk mencari korban,” ujar Komandan Resor Militer 061 Suryakencana Kolonel M Hasan, Jumat (4/1/2019).
Bersama tim SAR dan relawan, warga ikut menggali material longsor setinggi empat meter. Mereka mencangkul di lokasi yang sebelumnya sudah ditandai sebagai rumah korban yang belum ditemukan. Selain itu, batu-batu yang terbawa material longsor dari lereng juga turut menjadi kendala evakuasi.
Hasan mengatakan, warga juga ikut membantu mengidentifikasi korban. Caranya, mereka mengenali wajah korban atau pakaian dan benda yang digunakan korban.
“Sejak hari pertama pencarian, warga sudah ikut membantu. Semangat gotong royong di kampung ini masih tinggi,” ujarnya.
Salah satu warga yang ikut membantu adalah Wardi (26). Ibunya, Umi, juga turut menjadi korban dan ditemukan meninggal pada Rabu (2/1). Walaupun ibunya sudah ditemukan, Wardi masih ikut membantu petugas mencari korban lainnya.
“Satu desa ini semua bersaudara. Tidak diminta pun kami pasti akan membantu,” ujar dia, yang ikut membantu menyingkirkan runtuhan bangunan rumah dari timbunan tanah untuk memudahkan penggalian material longsor.
Rodiana (32), warga lainnya, juga menyusun kayu di atas material longsor untuk menjadi jalan bagi tim evakuasi. Sebab, tanah di lokasi bencana sangat gembur sehingga mudah ambles saat diinjak.
“Warga bagi-bagi tugas. Ada yang ikut menggali, mengeraskan jalur evakuasi dan mengangkat barang-barang korban yang masih bisa dipakai,” ujarnya.(TAM)