JAKARTA, KOMPAS — Dewan Perwakilan Daerah bersama para pemangku kepentingan terus mendorong agar semua desa di Nias, Sumatera Utara, segera terjangkau jaringan listrik. Elektrifikasi 100 persen pedesaan di Kabupaten Nias Selatan, Nias Utara, Nias Barat, Nias, dan Kota Gunungsitoli tahun 2019 diharapkan bisa memacu pertumbuhan ekonomi Pulau Nias dari sektor perikanan dan pariwisata.
Wakil Ketua Komite II DPD Parlindungan Purba menyampaikan hal itu di Jakarta, Minggu (6/1/2019). Beberapa waktu lalu, kata Parlindungan, Wakil Ketua DPD Nono Sampono memimpin rapat koordinasi yang dihadiri Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, Bupati Nias Utara Marselinus Ingati Nazara, Bupati Nias Barat Faduhusi Daeli, Wali Kota Gunungsitoli Lakhomizaro Zebua, Wakil Bupati Nias Arosokhi Waruwu, dan pejabat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
”Dalam pertemuan itu, semuanya sepakat bahwa tahun 2019 semua desa di Kepulauan Nias harus 100 persen terlistriki. Nias harus menjadi seperti yang disampaikan Presiden Joko Widodo, kawasan dengan kemajuan sektor perikanan dan pariwisata,” ujar Parlindungan yang merupakan anggota DPD dari Sumatera Utara.
Pemerintah telah membangun pembangkit listrik berkapasitas 25 megawatt di Nias tahun 2016. Ketersediaan pembangkit dan jaringan listrik itu diharapkan bisa mengatasi defisit pasokan listrik di Nias yang selama ini disuplai dari pembangkit listrik tenaga diesel di Gunungsitoli dan Teluk Dalam, Nias Selatan, dengan kapasitas total 33,15 megawatt.