TANGERANG, KOMPAS — Peran pekerja sosial dalam memberikan dukungan psikis secara berkala kepada pasien dan keluarganya dinilai penting. Sayangnya, jumlah pekerja sosial di Indonesia saat ini masih terbatas.
Dosen Program Studi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Adi Fahrudin, saat acara International Conference on Social Work in Health and Mental Health di Tangerang, Banten, Sabtu (5/1/2019), mencontohkan, pentingnya dukungan secara berkala dari pekerja sosial bagi pasien kanker.
”Pasien jangan hanya dijenguk atau diberi dukungan saat pertama didiagnosis saja, tetapi harus diatur setiap saat,” kata Adi.
Oleh karena itu, ada salah satu bidang dari pekerjaan sosial yang memberikan perawatan pada pasien kanker dan keluarganya, yaitu onkologi pekerja sosial. Hal ini penting sebab permasalahan kanker bukanlah permasalahan medis semata, melainkan juga persoalan psikologis.
”Pasien bisa merasakan stres. Begitu pula keluarganya. Mereka merasa terbebani, terutama ekonomi,” kata Adi.
Dengan demikian, penting bagi pekerja sosial untuk memahami dimensi psikososial sebelum memberi pendampingan.
Namun sayang, jumlah pekerja sosial masih terbatas. Selain itu, masyarakat sering kali salah dalam melihat profesi pekerja sosial. Padahal, pekerja sosial merupakan profesi mulia karena memberikan pelayanan kepada orang yang memiliki masalah kesehatan atau kesehatan mental.
”Selama ini masyarakat menganggap mereka hanyalah orang yang sekadar memberi bantuan,” kata Adi.
Adi melanjutkan, pekerja sosial juga penting untuk memberi pengertian kepada pasien agar mempersiapkan diri terkait segala kemungkinan yang akan terjadi. Tujuannya agar mereka tetap semangat hidup.
”Peranan pekerja sosial juga berperan memberi pengertian kepada keluarga dalam menghadapi kedukaan,” ujar Adi.
Tak hanya itu, pekerja sosial bisa menjembatani antara apa yang ingin diutarakan oleh tim medis dengan pasien atau keluarganya. Sebab, tidak jarang, yang dijelaskan tim medis sulit untuk dipahami oleh pasien dan keluarganya.
Pentingnya peran pekerja sosial juga diungkapkan oleh Ketua Yayasan Al Fajar Berseri Marsan Susanto. Menurut dia, rasa cinta dan kasih sayang adalah salah satu unsur yang menggugah seseorang untuk mau menjadi pekerja sosial. ”Sebab, pada dasarnya manusia dilahirkan sudah memiliki jiwa sosial,” katanya.
Sementara itu, Paul Dong Tran dari Department of Social Work, College of Health, Nursing, and Human Services, California State University Dominguez Hills, yang juga hadir dalam acara tersebut, mengingatkan, adanya unsur-unsur yang perlu diperhatikan pekerja sosial dalam melaksanakan tugasnya. Unsur itu seperti budaya dan kesejahteraan dari pasien atau keluarganya. (FAJAR RAMADHAN)